REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Hujan di Wilayah Ciayumajakuning diprakirakan turun merata mulai pekan ini. Sebelumnya, datangnya hujan di Kota/Kabupaten Cirebon dan Indramayu tertinggal dibandingkan Kabupaten Kuningan dan Majalengka.
Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, awan-awan hujan di wilayah Cirebon dan Indramayu selama ini memang belum tersebar merata. Hal itu didasarkan pada monitoring data citra satelit awan.
‘’Awan-awan hujan di wilayah Cirebon dan Indramayu belum tersebar merata sehingga hujannya pun belum merata,’’ kata pria yang biasa disapa Faiz, Senin (16/12).
Menurut Faiz, hal itu terjadi karena kondisi atmosfer di wilayah tersebut belum cukup mendukung untuk pertumbuhan/penjenuhan awan-awan hujan menjadi hujan. Dia menambahkan, hal itu juga dipengaruhi topografi wilayah Cirebon dan Indramayu yang merupakan dataran rendah.
‘’Cirebon dan Indramayu karakteristik iklimnya memang paling akhir masuk musim hujan dan paling awal masuk musim kemarau,’’ terang Faiz.
Namun, Faiz memprakirakan, mulai pekan ini hujan akan turun secara merata di Wilayah Ciayumajakuning. Hal itu seiring sebaran awan hujan yang juga diprakirakan akan merata mulai pekan ini.
‘’Untuk puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari-Februari,’’ terang Faiz.
Berdasarkan pantauan Republika di wilayah perkotaan Indramayu, hujan mulai mengguyur sejak dua hari terakhir. Sebelumnya, suhu udara di wilayah tersebut bahkan cenderung panas. Padahal, dalam waktu bersamaan, di wilayah Kabupaten Kuningan dan Majalengka hujan sudah mulai turun.
Faiz mengakui, secara umum, musim hujan di Wilayah Ciayumajakuning memang mengalami kemunduran rata-rata 10-30 hari dibanding musim hujan pada tahun sebelumnya. Hal itu dipengaruhi El Nino lemah maupun faktor lokal berupa topografi dan lokasi wilayah.