REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Satu rumah warga di Kampung Cimanggala, Kelurahan Gunung Tandala, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, tertimpa longsor pada Senin (16/12). Bagian belakang rumah rusak akibat longsoran tersebut.
Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Harisman mengatakan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat pada Senin sekitar pukul 13.30 WIB. Petugas BPBD langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pendataan.
"Berdasarkan hasil asessment, rumah milik Dadang (50 tahun) dan Susi (54) itu mengalami rusak sedang," kata dia.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun diperkirakan total kerugian mencapai Rp 20 juta.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi kejadian, rumah milik Dadang rusak pada bagian dapurnya. Dinding yang terbuat kayu itu roboh, dan gentingnya terjatuh. Tanah longsor itu juga masuk ke bagian belakang rumah. Beberapa perabotan milik Dadang juga rusak akibat longsor tersebut.
Rumah itu berdiri di bawah tebing setinggi sekitar 5 meter. Longsor diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah itu selama 39 menit. Ketika hujan berhenti, tak lama setelah itu terjadi longsoran yang menimpa rumah tersebut.
Harisman mengatakan, untuk sementara korban memerlukan bantuan beruoa kebutuhan dasar. BPBD telah menyalurkan bantuan berupa beras dan mie instan kepada korban.
Ia mengimbau korban untuk mengungsi terlebih dahulu ke rumah kerabat atau saudaranya, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Sementara hingga Senin sore, warga sekitar masih bergotong royong membersihkan material yang tersisa di rumah korban.
Susi, salah satu keluarga korban longsor itu mengatakan, saat peristiwa terjadi dirinya sedang memasak air. Namun, ketika itu ia sedang tidak berada di dapur, melainkan di ruang depan bersama keluarganya.
"Lagi ngupas kacang, tiba-tiba suara keras. Saya kaget, lemari berisi gelas di dapur jatuh semua. Dapur juga roboh," kata dia.
Ia menambahkan, ketika longsor terjadi, hujan telah berhenti. Melihat dapurnya tertimpa tanah, ia pun meminta bantuan tetangganya untuk membersihkan material.
Untuk sementara, ia bersama empat anggota keluarganya akan mengungsi ke rumah anaknya, yang berlokasi tak jauh dari rumahnya. "Saya berlima sekeluarga, paling nginap di rumah anak dulu sementara," kata dia.