REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah diresmikan pada Kamis (12/12), Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) dibuka tanpa tarif sejak Ahad (15/12) kemarin. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakn cukup banyak kendaraan yang melintas di tol layang tersebut.
“Jalur dari Jakarta sampai Cikampek itu 20 kendaraan permenitnya. Dari Cikampek ke arah Jakarta puncaknya 40 kendaraan permenitnya,” kata Budi di Gedung Kementerian Perhubungan, Senin (16/12).
Budi menilai secara keseluruhan dari sepanjang siang hingga malam terpantau baik pergerakan di Tol Layang Japek. Secara umum, kata Budi, sejak siang hingga malam mulai ada peningkatan kendaraan yang melintas di Tol Layang Japek ke Jakarta.
Selain itu, dia menambahakan dari sisi kecepatan para pengendara yang melintas di tol layang tersebut terbilang sudah sesuai. “Kecepatan 60 sampai 80 kilometer perjam, tapi masih banyak yang menyalip mobil polisi di atas 80 kilometer perjam,” jelas Budi.
Budi mengakui saat pertama dibuka, expansion joint atau sambungan jembatan di tol layang tersebut masih terasa. Dengan sambungan jembatan yang belum sempurna, Budi menilai membuat kendaraan saat melintasinya seperti sedikit melompat.
Tol Layang Japek mulai dibuka tanpa tarif sejak kemarin (15/12) pukul 06.00 WIB. Tol sepanjang 38 kilometer tersebut terbentang dari Cikunir hingga Karawang Barat. Untuk saat ini hanya kendaraan golongan satu nonbus dapat melintas di Tol Layang Japek dengan kecepatan yang dibatasi hingga 60 sampai 80 kilometer perjam.