Senin 16 Dec 2019 14:00 WIB

Musim Hujan, BNPB Minta Daerah Antisipasi Potensi Bencana

BNPB mengimbau pemerintah daerah mengajak warganya mewaspadai potensi banjir

Banjir
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah mengantisipasi potensi bencana seperti banjir, puting beliung, dan tanah longsor.

"Dari Kepala BNPB sebelumnya sudah mengeluarkan surat edaran untuk antisipasi musim penghujan untuk gubernur seluruh Indonesia. Tentunya dari gubernur disampaikan ke kabupaten dan kota," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowoketika dihubungi dari Jakarta, Senin (16/12).

Baca Juga

"Di situ ada beberapa arahan. Yang pertama, antisipasi musim hujan ada beberapa risiko yang dihadapi yang pertama angin puting beliung, risikonya pohon tumbang, bangunan rusak, orang tertimpa pohon atau benda-benda bisa ambruk, kendaraan tertimpa, korban jiwa, trauma psikis dan sebagainya," ia menambahkan.

Banjir juga berpotensi datang selama musim penghujan. Banjir sudah melanda beberapa daerah di Indonesia seperti Sigi di Sulawesi Tengah, Pangkalpinang di Bangka Belitung, danMadura di Jawa Timur.

BNPB mengimbau pemerintah daerah mengajak warganya mewaspadai potensi banjir di wilayah mereka, termasuk di antaranya dengan mengecek informasi mengenai risiko bencana melalui aplikasiinaRISK.

Selain itu, BNPB meminta warga membersihkan sungai dan saluran pembuangan air serta membuat saluran baru untuk mencegah banjir. "Tanam pohon juga di tempat-tempat yang tandus dan sebagainya. Karena kalau kita lihat data-data yang ada kita sering banjir karena sudah rusak lingkungannya," kata Agus.

Agus mengatakan bahwa wilayah Pulau Sumateratermasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau serta hampir seluruh Pulau Jawa berpotensi menghadapi bencana alam selama musim penghujan.

Menurut dia, BNPB sudah mengeluarkan imbauan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk mengantisipasi kejadianbencana selama musim penghujan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement