REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Keluarga atlet senam artistik Shalfa Avrila Siani akhirnya bertemu dengan tim pelatih senam. Kesepakatan juga sudah tercapai setelah tim pelatih meminta maaf atas kasus yang menimpa Shalfa.
"Pada hari ini telah tercapai penyelesaian dan permintaan maaf dari pelatih. Pihak pelatih berharap dan menjamin Shalfa untuk dipersiapkan sebagai kontingen Jawa Timur untuk PON 2020 di Papua," kata kuasa hukum keluarga Shalfa, Imam Mukhlas saat dihubungi pada Ahad (15/12) malam.
Ia mengatakan pertemuan diadakan di sebuah hotel di Kota Kediri. Seluruh pelatih senam artistik ikut serta dalam pertemuan itu. Begitu juga dengan kedua orang tua Shalfa. Namun, Shalfa tidak ikut pertemuan itu karena masih memulihkan psikologisnya.
Imam mengungkapkan pertemuan itu terjadi setelah sebelumnya pelatih membuat janji lewat telepon untuk bersedia bertemu dengan keluarga, sehingga dibuat pertemuan tersebut. Acara itu juga berlangsung singkat.
Antara keluarga dan pelatih juga membuat surat hitam di atas putih terkait dengan permintaan maaf tersebut. Surat itu ditandatangani kedua belah pihak sehingga dengan adanya kesepakatan tersebut masalah yang sebelumnya sempat terjadi sudah selesai.
Terkait dengan teknis pelatihan guna persiapan PON 2020, Imam mengatakan akan dikoordinasikan dengan pelatih. Terlebih lagi, saat ini Shalfa sudah pindah sekolah di Kediri. Senin awal pekan lalu Shalfa sudah mulai masuk sekolah baru.
"Saat ini, Shalfa sudah mulai sekolah di Kediri. Dari pihak sekolah juga mendukung penuh, difasilitasi. Tapi proses pendampingan dari RSUD Gambiran masih berjalan. Karena faktor trauma itu jadi perlu pendampingan," ujar dia.
Disinggung dengan harapan orang tua Shalfa, Imam mengatakan mereka berharap Shalfa tetap mau melanjutkan hobinya untuk senam lantai. Hal itu adalah kesukaan Shalfa sejak kecil, bahkan sejak kecil pula sudah pindah ke Gresik untuk berlatih senam.
Ia juga lega karena saat ini sudah ada kesepakatan bersama antara orang tua dan pelatih. Namun, diharapkan hal itu tidak terjadi lagi, karena tuduhan itu menyakitkan.
Ayu Kurniawati, yang merupakan ibunda Shalfa, belum bisa dikonfirmasi. Telepon selulernya saat dihubungi tidak diangkat.
Sebelumnya, keluarga atlet senam artistik Shalfa Avrila mengungkapkan bahwa Shalfa sangat terpukul dengan kejadian yang menimpanya dari tuduhan soal virginitas hingga memutuskan sempat tidak mau sekolah. Keluarga bahkan diminta untuk menjemput Shalfa dari tempat tinggalnya selama ini, hingga akhirnya indekos sementara untuk keperluan sekolah.
Pemkot sempat memediasi, termasuk Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga mengakomodasi jika Shalfa ingin pindah sekolah di Kediri. Kini, Shalfa masih menyelesaikan pendidikannya mengingat ia sudah kelas tiga SMA.