REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA –- Relawan Risma Selamanya terus meyuarakan dukungan agar Wali Kota Surabaya dua periode, Tri Rismaharini bisa kembali memimpin kota pahlawan. Hampir setiap akhir pekan, relawan ini menggelar kegiatan yang diberi nama Gerakan Risma Selamanya.
Kali ini mereka menggelar flash mob atau tarian massal di car free day Taman Bungkul, Surabaya, Ahad (15/12). Koordinator acara, sekaligus Korwil Relawan Risma Selamanya untuk wilayah Surabaya Barat, Rosikin mengatakan, aksi ini adalah bentuk dukungan kepada Risma untuk melanjutkan kiprahnya di Surabaya.
Risma dianggap sudah sangat baik memimpin Kota Pahlawan. “Nilai-nilai kepemimpinan, visi, dan misi Bu Risma harus tetap ada. Kami mendukung Bu Risma untuk terus berkiprah di Surabaya. Jika memang aturannya tak bisa lagi menjadi wali kota, maka Bu Risma harus menunjuk siapa penggantinya,” kata Rosikin, di sela acara.
Surabaya, kata Rosikin, tak bisa dipasrahkan kepada sosok sembarangan. Sebab, masa depan Kota Pahlawan yang jadi taruhannya.
Rosikin menyatakan, Relawan Risma Selamanya khawatir, pemimpin yang nantinya terpilih, tidak memiliki kapasitas kepimpinan sebaik wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.
“Surabaya butuh sosok seperti Bu Risma. Yakni sosok yang memiliki kepakaran dalam pembangunan kota, memahami birokrasi, punya prestasi, sering blusukan, total dalam bekerja untuk warga, cerdas, dan diterima kaum milenial,” kata Rosikin.
Rosikin merasa, nama-nama yang belakangan muncul dan menyatakan diri siap maju sebagai calon wali kota atau calon wakil wali kota Surabaya belum memenuhi kriteria itu. Artinya, belum terbukti memiliki kapasitas kepemimpinan sebaik Risma.
Salah seorang peserta, Ova Abdur merasa, aksi semacam ini perlu didukung. Tujuannya agar pemimpin yang terpilih menggantikan Risma menyadari, warga Surabaya memiliki standar untuk memilih calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya. Artinya, setiap calon harus memiliki standar yang minimalnya sama dengan Risma.
"Jangan sampai Surabaya ke depannya dipimpin oleh orang yang salah. Harus Risma, atau setidaknya yang punya visi misi, kerja nyata, dan kemampuan seperti Risma. Siapa pun yang jadi nantinya, sekali lagi wajib punya semangat Risma dalam dadanya, dalam kerjanya," ujar warga Surabaya Selatan itu.