Ahad 15 Dec 2019 15:03 WIB

Korban Keracunan Dekati 100 Orang, Dinkes Buka Posko

Jumlah korban yang sudah dipulangkan sebanyak 37 orang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi keracunan
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Ilustrasi keracunan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Warga yang mengalami gejala keracunan makanan di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi terus bertambah banyak. Dampaknya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi membuka posko kesehatan di lokasi kejadian.

"Hingga pukul 13.50 WIB, jumlah korban keracunan tercatat 94 orang,’’ ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Damayanti Pramasari kepada Republika.co.id, Ahad (15/12). Rinciannya pasien yang ditangani di Puskesmas Nagrak seluruhnya sebanyak 69 orang.

Baca Juga

Dari jumlah itu yang sudah dipulangkan sebanyak 37 orang dan yang masih di rawat sebanyak 32 orang. Selain itu dinkes juga membuka posko kesehatan di lokasi kejadian yang menangani sebanyak 24 orang dan semuanya sudah dipulangkan karena kondisinya membaik.

Damayanti mengatakan, ada satu pasien yang dirujuk ke RS Kartika. Ada juga warga yang datang inisiatif ke RSUD Sekarwangi sebanyak 2 orang.

Menurut Damayanti, Dinkes Sukabumi membuka posko di lokasi kejadian untuk mempercepat penanganan korban keracunan. Upaya lainnya yakni dengan mendatangkan bantuan velbet untuk mewawat pasien keracunan.

Data dari Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, dugaan keracunan makanan terjadi di dua wilayah berbatasan yakni di Kampung Barujagong RT 04 RW 10 Desa Cisarua dan Kampung Sinagar Kolot RT 01 RW 08 Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Lokasi kedua wilayah berbatasan antara Desa Cisarua dan Desa Nagrak Utara.

Menurut Damayanti, jumlah warga yang mengalami keracunan terus mengalami perkembangan. Awalnya berdasarkan data pada pukul 10.00 WIB, jumlah yang keracunan hanya sebanyak 47 orang.

Selanjutnya pada pukul 12.30 WIB menunjukkan ada penambahan sehingga menjadi sebanyak 83 orang. Terakhir pada pukul 13.50 WIB, jumlah korban keracunan bertambah menjadi 94 orang.

Dinkes, kata Damayanti, berupaya memberikan penanganan yang maksimal terhadap para korban keracunan. Harapannya para korban bisa segera pulih setelah mendapatkan penanganan baik di posko kesehatan, puskemas maupun rumah sakit.

Damayanti menuturkan, keracunan diduga berasal dari makanan yang dibagikan dalam mauludan, Makanan yang dibagikan yakni telur, gudeg nangka, mie, dan sambal.

Menurut Damayanti, makanan tersebut tepatnya dibagikan pada Sabtu (14/12) sekitar pukul 07.00 WIB. Namun warga baru mengeluhkan gejala keracunan pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Pasien pertama mulai datang ke Puskesmas Nagrak pada Ahad sekitar pukul 08.00 WIB. Rata-rata mereka datang dengan keluhan mual, muntah dan diare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement