REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Polda Metro Jaya menyerahkan secara simbolis jenazah warga Pakistan berinisial SH yang diduga terkait kasus narkoba di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Langsung diserahkan secara simbolik di RS Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (14/12).
Yusri mengatakan Polda Metro Jaya masih menunggu pihak keluarga untuk menyerahkan secara langsung jasad SH.
Saat ini, jasad SH masih dititip di Rumah Sakit Polri Kramantjati, guna proses selanjutnya menunggu keluarga. "Dari kedutaan, bilang nanti keluarganya ada yang ambil," ujar Yusri.
Yusri juga menuturkan pihak keluarga telah diberi informasi melalui Kedubes Pakistan terkait dugaan kasus yang menjerat SH.
Sebelumnya, petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menembak mati diduga seorang bandar heroin asal Pakistan yang berinisial SH lantaran berupaya melawan petugas.
Tersangka yang berkewarganegaraan Pakistan ini diduga merupakan anggota jaringan penyelundup narkoba internasional Pakistan-Indonesia.
Tersangka SH ditangkap di pusat perbelanjaan Mangga Dua Square, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara pada Rabu (11/12).
Saat ditangkap, polisi kemudian menggeledah tersangka dan menemukan barang bukti berupa lima kilogram heroin. Heroin ini diduga akan dipasarkan di kalangan pengguna narkoba kelas menengah ke atas.
Kepada petugas tersangka mengaku masih menyimpan barang haram tersebut di sebuah gudang yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Saat dalam perjalanan menuju gudang penyimpanan barang bukti heroin lainnya, tersangka secara mendadak berusaha melarikan diri dan merebut senjata polisi.
Petugas pun mengambil tindakan tegas dan melumpuhkan tersangka SH menggunakan timah panas.
"Saat di perjalanan, yang bersangkutan mencoba merebut senjata anggota. Dengan tindakan terukur sesuai prosedur operasi standar (SOP), yang bersangkutan dilumpuhkan dengan tembakan," ujar Yusri.
Setelah dilumpuhkan petugas langsung melarikan tersangka ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendapatkan perawatan. "Pelaku dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal dunia," tuturnya.