Sabtu 14 Dec 2019 06:37 WIB

Otsuka Ikut Kampanyekan Germas Tekan Kasus DBD di Sukabumi

Kasus penyakit DBD di tiga titik layanan Puskemas di Sukabumi mengalami penurunan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- PT Amerta Indah Otsuka mendukung kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Kabupaten Sukabumi. Hasilnya kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tiga titik layanan puskemas di Sukabumi mengalami penurunan.

Caranya dengan mendorong masyarakat hidup sehat dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). PT Amerta Indah Otsuka selaku produsen minuman dan makanan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) “Satu Hati''. Perusahaan tersebut melakukan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak 2014.

''Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, kami berkomitmen agar masyarakat khususnya di daerah sekitar pabrik untuk selalu hidup bersih dan sehat,'' ujar Sudarmadi Widodo, Human Capital and Corporate Affair Director kepada wartawan di acara press conference Corporate Social Responsibility (CSR), Jumat (13/12). Salah satunya adalah program “First Aid Drink” yang diinisiasi oleh Otsuka sejak tahun 2011.

Program ini ungkap Sudarmadi, telah memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat sekitar. Khususnya dalam mengurangi jumlah penderita demam berdarah. Pada tahun 2014, Otsuka menjalin kerjasama Kemenkes, khususnya dalam hal edukasi pencegahan demam berdarah, pembinaan Posyandu, dan sosialisasi PHBS.

Sudarmadi mengungkapkan, ada tiga puskesmas yang mendapatkan dukungan program yakni Cicurug, Cisaat, dan Karawang.  Hasilnya kasus DBD di tiga wilayah layanan puskesmas menurun.

Misalnya pada Januari-Desember 2017 kasus DBD di layanan Puskesmas Cicurug mencapai 25 kasus dan menurun pada Januari-Desember 2018 menjadi 6 kasus. Selanjutnya di Puskesmas Cisaat pada 2017 sebanyak 38 kasus dan turun pada 2018 menjadi 21 kasus. Terakhir di Puskesmas Karawang pada 2017 sebanyak 39 kasus dan pada 2018 turun menjadi 36 kasus.

Ketiga kegiatan ini juga ungkap Sudarmadi, sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Kemenkes, yaitu Germas. Di mana kurangnya informasi dan kesadaran terkait dengan pola hidup sehat yang terjadi di masyarakat saat ini mengakibatkan tingginya kasus demam berdarah bahkan hingga kematian.

Kondisi inilah terang Sudarmadi mendorong Otsuka untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat melalui berbagai kegiatan. Salah satunya program “First Aid Drink” juga diimplementasikan ke beberapa kegiatan yang dijalankan Otsuka, seperti edukasi tentang demam berdarah kepada kader Posyandu, anak sekolah dan orang tua siswa untuk mengurangi dan mencegah demam berdarah.

Selain itu juga dilakukan pembinaan bagi Posyandu yang dimulai sejak 2012, di mana saat ini ada lima Posyandu di sekitar pabrik Otsuka yang telah mendapatkan pembinaan, 4 di antaranya Posyandu binaan PT Amerta Indah Otsuka telah menjadi Posyandu Mandiri. Melalui pembinaan Posyandu ini diharapkan mampu meningkatkan standar kualitas hidup sehat di masyarakat.

Sudarmadi mengatakan, komitmen Otsuka untuk selalu memberikan yang terbaik dan terus berusaha untuk berinovasi bagi kehidupan masyarakat yang lebih sehat. ''Seperti filosofi kami yaitu Otsuka people creating new products for better health worldwide, dan kami akan terus melanjutkan program ini ke depan untuk menciptakan masyarakat dan lingkungan yang lebih sehat,” imbuh Sudarmadi.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Riskiyana Sukandi mengatakan, keberhasilan pembangunan kesehatan melalui Germas sangat dipengaruhi oleh upaya dan kontribusi positif dari berbagai sektor lainnya termasuk swasta dan masyarakat. Otsuka melalui kegiatan CSR-nya telah mewujudkan kerja sama yang baik dan berkesinambungan untuk kehidupan masyarakat yang lebih sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement