REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah saat ini masih terus memproses pembangunan lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan akan memperlusa uji coba LRT Jabodebek hingga lintasan Cililitan sampai ke Halim pada trase Cibubur-Cawang.
“Ini diperluas sehingga sehingga ada beberapa perubahan di struktur keuangan, kita mau beresin. Pokoknya berjalan lancar,” kata Kartika di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (13/12).
Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan akan mempercepat hal tersebut sehingga uji coba LRT Jabodebek dalat lebih panjang rutenya. Dengan begitu, dia mengatakan akan lebih mudah mengetahui permasalahan yang muncul dalam uji coba LRT Jabodebek.
Dia menegaskan uji coba diperluas terutama di lintasan yang menanjak dan berbelok. “Cobain ini soalnya panjang. Yang lurus ini tidaka da masalah, kan kita standarnya naik supaya standarnya lebih seperti MRT,” jelas Tiko.
Sementara itu, Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk Pundjung Setya Brata mengatakan saat ini progres pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 68 persen. Pundjung menjelaskan beberapa titik yang masih kurang dalam pengerjannya yaitu di Setiabudi dan Dukuh Atas.
Pundjung memastikan lintasan LRT lainnya sudah tersambung. “Sisa yang belum nyambung tinggal yang di depannya Mampang. Nah, Mampang itu Januari 2020 sudah nyambung semua, sehingga sudah lunas semua,” jelas Pundjung.
Selain itu, Pundjung memastikan penyelesaian pembangunan LRT Jabodebek masih sesuai target pada akhir 2021. Pundjung mengatakan uji coba akan terus dilakukan sesuai arahan Kementerian BUMN yang ingin diperpanjang hingga Cililitan.
“Kami harus tambah sampai ke Cililitan itu ada tikungan di atas Kampung Rambutan dan ada turunan selepas dari Taman Mini. Ini untuk melihat performa dari keretanya,” ujar Pundjung.
Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan pembebasan lahan saat ini terus berproses. “Untuk saat ini sudah proses penyelesaian 75 persen lahan dibebaskan,” kata Zulfikri usai meninjau pengerjaan protek LRT Jabodebek, Kamis (12/12).
Zulfikri menambahkan saat ini gedung kontrol LRT Jabodek sudah mulai dibangun. Menurut Zulfikri, gedung tersebut penting karena akan bertugas mengontrol perjalanan LRT Jabodebek yang cukup padat.
Zulfikri mengharapkan gedung kontrol LRT Jabodebek dapat segera selesai sehingga uji coba semua teknologi bisa dilakukan dengan leluasa. “Jika Gedung kontrol cepat selesai, kita akan mempunyai waktu yang cukup panjang untuk melakukan uji coba,” jelas Zulfikri.
Pembangunan LRT Jabodebek tahap satu sepanjang 44,43 kilometer (km) tersebut memiliki tiga lintasan. Lintasan Cawang-Cibubur sepanjang 14,89 km dengan empat stasiun, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 11,05 km dengan delapan stasiun, dan Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,49 km dengan lima stasiun dan satu stasiun integrasi.
Untuk LRT Jabodebek tahap dua juga akan mempunyai tiga lintasan yaitu Dukuh Atas-Senayan sepanjang 7,8 km dengan tiga stasiun, Cibubur-Bogor sepanjang 25,8 km dengan empat stasiun, dan Palmerah-Grogol sepanjang 5,7 kilometer dengan tiga stasiun. Total panjang LRT Jabodebek tahap dua yakni 38,5 km namun saat ini belum dilakukan pembangunanya.