Jumat 13 Dec 2019 15:22 WIB

Menebar Benih, Menumbuhkan Ekonomi

Penghasilan dari hasil melaut rata-rata hanya Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per hari.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
PT Pertamina MOR III melalui Integrated Terminal Balongan memberikan bantuan bibit rumput laut, ikan bandeng, mangrove dan cemara kepada warga di Blok Langgen, Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Rabu (11/12) sore.
Foto: Foto : Lilis Sri Handayani /Republika
PT Pertamina MOR III melalui Integrated Terminal Balongan memberikan bantuan bibit rumput laut, ikan bandeng, mangrove dan cemara kepada warga di Blok Langgen, Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Rabu (11/12) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, "Semoga program ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat saya," ujar Kepala Desa Singaraja, Suaebah, saat menebar bibit rumput laut dan bandeng di areal tambak Blok Langgen, Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Rabu (11/12) sore.

Bibit rumput laut sebanyak 3.500 kilogram dan bibit bandeng yang mencapai 3.500 ekor itu merupakan bantuan yang diberikan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III, melalui Integrated Terminal Balongan. Bantuan tersebut diberikan kepada kelompok tani nelayan Langgen Jaya.

Suaebah mengatakan, warganya yang tinggal di blok tersebut sebagian besar merupakan nelayan kecil. Dengan perahu tradisional, aktivitas mereka saat melaut sangat bergantung pada kondisi cuaca di lautan.

Saat cuaca buruk dan gelombang tinggi melanda, maka para nelayan kecil itu tak bisa melaut. Otomatis, tak ada penghasilan yang mereka peroleh.

Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Tani Nelayan Langgen Jaya, Kadirah. Dia mengatakan, selama ini penghasilan yang diperolehnya dari melaut rata-rata hanya di kisaran Rp 50 ribu  - Rp 100 ribu per hari.

‘’Kalau cuaca sedang buruk, terpaksa tidak bisa melaut sehingga tidak dapat penghasilan sama sekali,’’ keluh Kadirah.

Karenanya, Kadirah berterima kasih dengan adanya bantuan bibit rumput laut dan bandeng yang diberikan Pertamina. Dia berharap, budidaya rumput laut dan ikan bandeng itu kelak akan membantu meningkatkan perekonomiannya maupun para anggota kelompoknya.

‘’Baru sekarang ini saya memulai budidaya rumput laut dan bandeng, semoga bisa berhasil,’’ tutur Kadirah.

Kadirah mengaku telah bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait yang akan membinanya dalam budidaya bandeng dan rumput laut tersebut. Bahkan, pihak yang nanti akan menamung hasil panennya juga sudah tersedia.

‘’Jadi kami hanya fokus pada budidayanya saja,’’ tutur Kadira.

Selain memberikan bibit rumput laut dan bandeng, PT Pertamina MOR III melalui Integrated Terminal Balongan juga menginisiasi penanaman mangrove di kawasan pesisir Desa Singaraja. Sejak 2018, BUMN tersebut telah menanam 30 ribu bibit mangrove yang kini telah mulai tumbuh dan menjaga pesisir laut desa tersebut dari ancaman abrasi.

Kali ini, Pertamina kembali melakukan aksi penanaman mangrove di kawasan tersebut dengan melakukan penyulaman (penanaman semai mangrove) sebanyak 5 ribu bibit mangrove. Ditambah lagi, penanaman 3 ribu bibit pohon cemara.

Simbolis penyulaman mangrove dilakukan oleh Pjs Integrated Terminal Manager Balongan Yusep Sopian selaku perwakilan Pertamina, dan Kuwu Desa Singaraja Ibu Suaebah.

‘’Kami menggandeng masyarakat dalam penanaman dan perawatan mangrove sehingga mereka  juga berperan dalam pemahaman pentingnya ekosistem mangrove bagi lingkungan. Kami berharap program tanggung jawab sosial yang kami lakukan di sekitar lokasi operasi terus keberlanjutan dengan tetap mengutamakan peran serta aktif dan inisiatif masyarakat,’’ kata  Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III, Dewi Sri Utami.

Dewi juga berharap agar dukungan Pertamina terhadap ekosistem pesisir dapat memberi manfaat bagi desa tersebut. Selain menjadi tanaman yang bermanfaat bagi kelestarian lingkungan, juga dapat meningkatkan perekomian  masyarakat melalui pertumbuhan biota laut serta berbagai kegiatan usaha.

‘’Semoga dengan bantuan budidaya ikan air payau dan rumput laut bisa menjadi potensi tambahan bagi  kawasan ini sebagai ekowisata terintegrasi dan pusat pendidikan mangrove,’’ tandas Dewi. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement