REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Wali Nagari Bukik Sikumpa Zulfakhri Utama mengatakan daerahnya yang terendam banjir sejak awal pekan ini mulai membaik. Air sungai yang meluap ke permukiman warga hingga setinggi paha kini mulau surut.
Namun menurut Zulfakhri warga masih bertahan di tempat pengungsian karena rumah mereka masih kotor pasca terendam air. "Warga masih bertahan di pengungsian hingga sekarang. Karena rumah-rumah masih belum dapat dibersihkan pasca terendam banjir," kata Zulfakhri kepada Republika.co.id, Kamis (12/12).
Kondisi rumah warga yang terdampak banjir di Nagari Bukik Sikumpa kata Zulfakhri masih belum kering sepenuhnya. Tim dari BPBD, TNI, Polri dan warga sampai hari ini masih fokus membersihkan jalur transportasi dan fasilitas umum yang rusak. Ia berharap besok, Jumat (13/12) tim sudah dapat mulai membersihkan rumah warga supaya warga dapat kembali rumah masing-masing.
Zulfakhri menyebut dalam beberapa hari terakhir, warga Bukik Sikumpa sudah menerima bantuan dari Dinas Sosial dan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.
Zulfakhri mengatakan jumlah warga yang mengungsi di Nagari Bukik Sikumpa sebanyak 24 jiwa.
"Bantun sudah datang dari Dinsos dan Pemkab. Bantuan berupa logistik, makanan, dan selimut," ucap Zulfakhri.
Bupati 50 Kota Irfendi Arbi menetapkan status tanggap darurat banjir. Status tanggap darurat ini dimulai sejak Selasa (10/12) sampai Selasa (17/12) nanti. "Kita tetapkan masa tanggap darurat hingga sepekan," kata Irfendi.
Bencana banjir dan juga tanah longsor melanda sebanyak enam kecamatan di Kabupaten 50 Kota sejak Ahad (8/12). Irfendi menyebut pemerintah bersama BPBD, TNI, Polri dan masyarakat memperioritaskan evakuasi korban ke tempat aman selama masa tanggap darurat.
Tim gabungan kata dia juga sedang membersihkan material longsor yang menutupi jalur transportasi. Enam kecamatan yang dilanda banjir dan tanah longsor di Kabupaten 50 KOta ialah Kecamatan Payakumbuh, Kecamatan Suliki, Kecamatan Harau, Kecamatan Mungka, Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Lareh Sago Halaban.