REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Komando Distrik Militer (Kodim) 0611/Garut menyiagakan seluruh personel dan peralatan untuk mengantisipasi bencana alam yang biasa terjadi ketika musim hujan. Komandan Kodim 0611/Garut Letkol Inf Erwin Agung mengatakan, Kabupaten Garut merupakan daerah yang berada di lembah, di mana seluruh wilayah memiliki potensi bencana hidrometerologi.
Menyikapi perubahan iklim dari musim panas ke musim hujan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mewaspadai beberapa tempat, terutama bencana longsor. "Saya sudah kumpulkan Danramil untuk peka terhadap situasi yang ada. Mereka harus respon cepat ketika ada bencana," kata dia, Kamis (12/12).
Ia mengatakan, setiap ada kejadian, anggotanya harus sudah tahu tindakan yang harus dilakukan. Jangan sampai, tegas dia, anggota TNI mendengar informasi kejadian bencana tapi tidak berbuat apa-apa.
Erwin mengatakan, pihaknya juga telah mengadakan latihan terintegrasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan anggota Polri. Digarapkan, ketika terjadi bencana, setiap pihak sudah tahu tugas masing-masing.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyiagakan sejumlah peralatan kebencanaan yang sewaktu-waktu akan dibutuhkan. Menurut dia, peralatan itu untuk sementara masih disiagakan di Kodim, karena berada di sentral wilayah Garut.
"Saya khawatir, kalau kita prioritaskan di satu titik, kalau kejadian di titik lain akan sulit terjangkau. Karena itu tempat masih tersentral perelatannya. Tapi kalau terjadi sesuatu kita siap, tinggal kita lihat dinamikanya di lapangan," kata dia.