REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyedia layanan executive shuttle, Cititrans, hari ini, Kamis (12/12) resmi membuka rute baru yakni Yogyakarta-Semarang. Ini menjadi rute ketiga yang dibuka perusahaan yang baru saja diakuisisi oleh PT Blue Bird Tbk tersebut pada tahun ini.
Sebelumnya, pada tahun 2019 ini Cititrans telah membuka rute Malang-Surabaya dan Solo-Semarang. Adapun sebelumnya selama 14 tahun Cititrans memfokuskan diri melayani rute Jakarta-Bandung.
"Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata terbesar di Pulau Jawa. Maka dari itu Yogyakarta merupakan pasar yang sangat potensial bagi Cititrans," kata CEO Cititrans, Andrew Arristianto, dalam acara konferensi pers di Yogyakarta, Kamis.
Andrew melihat pertumbuhan ekonomi DIY sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, di antaranya terdapat pembangunan underpass di jalan lingkar utara Kentungan Sleman. Selain itu terdapat proyek pembangunan jalan underpass jalur lintas selatan di sekitar bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo.
"Hal ini sejalan dengan misi perusahaan kami yaitu menjadi moda transportasi andalan yang menghubungkan satu kota ke kota lain dengan menawarkan pengalaman bepergian yang nyaman dan aman," tutur Andrew.
Pada fase awal ini, ujar Andrew, Cititrans akan mengoperasikan 10 armada yang akan melayani dua jalur keberangkatan menuju yaitu rute langsung (direct) Yogyakarta-Semarang via tol dan rute Yogyakarta-Semarang via Magelang. Adapun jalur-jalur tersebut akan dilayani setiap jam dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
"Untuk akhir tahun ini terdapat promo khusus yang berlaku mulai 12 Desember 2019 yakni harga Rp 85 ribu untuk rute Yogyakarta-Semarang," kata Andrew.
Ditanya keunggulannya dibandingkan dengan penyedia jasa shuttle lain, Andrew menyebut faktor kenyamanan. "Kami telah merancang sistem personal seat yang mengakomodir keamanan dan privasi masing-masing penumpang," kata Andrew.
Tahun 2020 mendatang, Cititrans rencananya akan kembali melakukan ekspansi untuk rute-rute baru untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Hanya saja mengenai jalur mana saja masih dalam penggodokan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika