Jumat 13 Dec 2019 01:24 WIB

Kemenpora akan Berikan Akses Bilateral Pemuda Difabel

Kemenpora berjanji program pertukaran pemuda kedepan memberi porsi ke disabilitas.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gita Amanda
Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) RI akan memberikan akses kepada para pemuda penyandang disabilitas bilateral melalui Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA). Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.
Foto: brecorder.com
Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) RI akan memberikan akses kepada para pemuda penyandang disabilitas bilateral melalui Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA). Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) RI akan memberikan akses kepada para pemuda penyandang disabilitas bilateral melalui Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA).

Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Kemenpora RI, Wisler Manalu menyampaikan, pihaknya terinspirasi dari salah satu peserta PPIA 2019-2020 yang berasal dari Australia, Vanessa Vlajkovic.

Baca Juga

Vanessa adalah salah satu peserta PPIA penyandang tuli, bisu dan low vision. Selama di Indonesia, Vanessa melakukan beberapa kunjungan yang salah satunya ke kantor Kemenpora, pada Rabu (11/12) lalu. "Saya sangat merasa nyaman berada di kantor Kemenpora ini," kata perempuan 22 tahun lalu ini melalui penerjemahnya, dalam keterangan yang diterima Republika.

Vanessa yang menggeluti pendidikan jurnalistik itu menilai, terdapat persamaan jurnalisme Indonesia dan Australia yang berperan sebagai 'wacthdog' untuk mengawasi kinerja pemerintah.

Menurut Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Kemenpora RI, Wisler Manalu, pemerintah dan Kemenpora menyambut baik kedatangan para peserta PPIA yang sedang menjalankan program PPIP salah satunya homestay di Provinsi Jawa Timur selama dua bulan tak terkecuali bagi Vanessa Vlajkovic. Vanessa memiliki motivasi dan kepedulian tinggi terhadap hal-hal kepemudaan walaupun disabilitas tetapi semangatnya tidak berkurang untuk mengunjungi Indonesia.

"Ini menjadi contoh, masukan dan perhatian bersama bahwa Kemenpora dan para pemuda Indonesia yang menyandang disabilitas tetapi memiliki potensi besar dan wawasan tinggi bisa untuk turut bergabung dalam program seperti ini," ujar Wisler.

Kemenpora berjanji program pertukaran pemuda kedepan akan memberikan porsi dan ruang kepada para pemuda Indonesia penyandang disabilitas yang memiliki motivasi tinggi dan mau memberikan masukan terhadap sesamanya.

"Untuk kedepan saya kira kami juga akan memberikan ruang kepada para pemuda pusat dan daerah penyandang disabilitas untuk bisa berkompetisi setidaknya faham masing-masing negara dalam pelayanannya terhadap pemuda yang berkebutuhan khusus," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement