REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Sebanyak 75 keluarga yang terdiri atas 200 warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, kembali mengungsi jika hujan turun. "Takut banjir bandang susulan datang saat hujan turun sehingga mereka memilih mengungsi," kata Wali Nagari Pakan Rabaa Timur Nasrildi Padang Aro, Kamis (12/12).
Menurut dia, korban banjir mengungsi di Aia Batung (20 keluarga), Sapan Salak (30 keluarga), dan Manggih(25 keluarga). Di Aia Batuang dan Sapan Salak warga mengungsi di tenda pengungsian. Sedangkan yang di Manggih mereka mengungsi di Masjid Khalid al Khusayri.
Mengenai bantuan makanan untuk korban banjir, Nasril mengatakan, hanya mengirim bahan makanan. Warga yang pengungsui kemudian memasak sendiri di rumah atau tempat pengungsian.
Ia mengatakan bahwa pemerintah juga sudah menyewakan rumah untuk korban banjir bandang yang rumahnya rusak berat. "Sekarang korban yang rumahnya rusak berat sudah berada di rumah kontrakan yang disewakan pemerintah," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Richi Amran juga mengatakan bahwa pengungsi korban banjir sudah balik ke rumah masing-masing. Tetapi sebagian mengungsi lagi kalau hujan turun. "Posko masih kami diaktifkan sebab masih ada korban yang tetap mengungsi saat hujan," ujarnya.