Kamis 12 Dec 2019 15:06 WIB

Pertamina Bangun Terminal Elpiji di Ambon

Pada 2021 ditargetkan sudah ada dua tangki elpiji kapasitas 2.000 metrik ton

Pekerja menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan. ilustrasi
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Pekerja menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- PT Pertamina (persero) memulai proses pembangunan terminal elpiji di wilayah timur yakni di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Wayame Ambon, Maluku. Terminal Elpiji Ambon dibangun dengan kapasitas 2x1000 MT.

"Pembangunan terminal elpiji ini sebagai upaya meningkatkan ketahanan energi nasional, sekaligus mendukung program konversi BBM ke elpiji," kata General Manager PT Pertamina MOR VIII Maluku Papua, Gema Iriandus Pahalawandi Ambon, Kamis (12/12).

Baca Juga

"Pada 2021 ditargetkan sudah ada dua tangki elpiji kapasitas 2.000 metrik ton, yang akan digunakan untuk pelayanan elpiji di Maluku dan Malut," katanya menambahkan.

Ia mengatakan, infrastruktur tersebut akan memperkuat distribusi elpiji di wilayah timur Indonesia, sekaligus mendukung program pemerintah, agar masyarakat mulai beralih dari minyak tanah ke elpiji. "Termasuk elpiji subsidi 3 kg, untuk mendukung program pemerintah, masyarakat tidak menggunakan minyak tanah bersubsidi tetapi akan dialihkan ke elpiji 3 kg," katanya.

Gema menjelaskan, langkah awal dilakukan pihaknya dengan menambah jumlah agen elpiji di Maluku. "Di akhir 2019 ini kamisudah menambah dua agen elpiji lagi, tentu dari agen itu akan ada ada sub agen yang akan tersebar ke pulau atau daerah terpencil di Maluku," ujarnya.

Ditambahkannya, setelah terminal elpiji rampung maka minyak tanah bersubsidi akan dikurangi bahkan dihilangkan dari pasaran. Selanjutnya akan dilakukan peralihan ke elpiji bersubsidi 3 kg.

"Kami akan mulai dengan sosialisasi peralihan minyak tanah ke elpiji, selanjutnya pembagian kompor dan tabung oleh pemerintah melalui Pertamina secara cuma-cuma," tutur Gema.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement