REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Masyarakat mulai resah menyusul semakin maraknya penemuan ular di area pemukiman. Sebab, reptil melata itu ditemukan dalam jumlah puluhan ekor.
Yayasan Sioux Ular Indonesia, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang konservasi ular, memberikan sejumlah tips agar fenomena itu bisa diminimalisir. Yakni 12 tips dengan menggunakan pendekatan tangkap dan relokasi, bukan dibunuh.
Pertama, laksanakan kegiatan gotong royong. Bersihkan area yang tidak tertata dan jarang dijamah. "Sebab, tumpukan material dan kebun tak terawat akan menjadi tempat nyman bagi ular untuk sembunyi," kata Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat Purwanto, Kamis (12/12).
Kedua, semprot rumah kosong dengan fogging nyamuk secara berkala. Sehingga satwa di dalamnya, yang biasa jadi buruan ular, enggan menetap di sana. Seperti kadal, tikus, kodok, cicak dan burung.
Ketiga, pasang jaring besi di saluran irigasi. Sehingga ular tidak bisa melewati saluran itu untuk mencapai area dalam rumah.
Keempat, bersihkan ranting-ranting pohon yang sudah menjulur ke area pekarangan rumah. Sehingga akses lintasan ular bisa dikurangi.
"Kelima, tutup lubang-lubang di sekitar pagar kompleks," kata Aji.
Keenam, pasanglah jebakan tikus. Ketika tikus sebagai mangsa utama ular berkurang, maka ular pun akan mencari tempat lain yang lebih banyak menyediakan makanan. "Putus rantai makanan ular di kawasan hunian," ucapnya.
"Ketujuh, bagi yang memelihara burung, selalu cek akses burung dengan lingkungan. Sebab, burung juga makanan ular," kata Aji.
Kedelapan, tak perlu menebar garam dan menggunakan tali ijuk. Berdasarkan pengalaman dan percobaan yang dilakukan yayasan yang ia pimpin, Aji menyebut ular tidak takut dengan garam. Selain itu, ular juga tidak akan takut ataupun merasa sakit ketika melewati alas kaki ijuk di depan pintu.
Kesembilan, jangan tangani ular jika tak punya keahlian. Jika menemukan ular di area pemukiman, maka sebaiknya meminta bantuan kepada orang terlatih seperti ke pawang ular, snake rescue dan Dinas Pemadam Kebakaran.
"Disarankan, jika menemukan ular, cukup amati arah pergerakannya dan memotretnya untuk dilaporkan ke petugas ahli," ucap Aji.
Penemuan ular di pemukiman warga terjadi di sejumlah daerah. Salah satunya di perumahan Royal Citayam Residence, Kabupaten Bogor, dengan ditemukannya 29 ekor anak ular kobra dalam sepekan terakhir.
Kemarin, Rabu (11/12), juga ditemukan sembilan ekor anak ular kobra di sekitar pemukiman warga di Cakung Barat, Kota Jakarta Timur.