REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memaparkan hasil investigasi dan klarifikasi tentang dugaan tujuh orang siswa SDN 252 Bandung yang terkena hepatitis A. Siswa yang positif terkena hepatitis A hanya satu orang. Sedangkan enam orang lainnya menunjukkan gejala hepatitis A, tetapi belum bisa dibuktikan.
"Dari tujuh orang (siswa) terduga (terkena hepatitis A), orangtuanya dikumpulkan untuk diinvestigasi dan klarifikasi. Ternyata hanya satu (positif) yang punya hasil data laboratorium," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani saat dihubungi, Kamis (12/12).
Ia mengungkapkan, enam orang siswa lainnya mengarah kepada gejala hepatitis A. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan apakah mereka terkena hepatitis A.
"Ada yang sudah sembuh diantaranya dan satu lagi dirawat, kemungkinan positif walaupun belum melihat hasil labnya. Yang sisanya nggak ada hasil labnya," katanya.
Berdasarkan hasil investigasi Rabu (11/12) kemarin, Dinkes belum mengetahui sumber utama penyebaran hepatitis A di sekolah. Namun, sampel sudah diambil untuk dicek dilaboratorium.
"Apakah dari airnya? Menurut saya asumsi tanpa bukti kalau itu dari air (sumbernya) harusnya lebih banyak lagi (yang terkena hepatitis A)," katanya.
Rosye menambahkan jika terdapat siswa yang mengalami sakit seperti demam, itu akibat perubahan cuaca dan kondisi badan tengah menurun.