Rabu 11 Dec 2019 23:25 WIB

Jambi Kembangkan Aplikasi Pengelolaan Obat

Aplikasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan efektivitas pelaporan pengelolaan obat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengembangkan teknologi dan sistem informasi berbasis digital berupa aplikasi informasi pengelolaan data persediaan obat-obatan (Ilustrasi)
Foto: Piqsels
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengembangkan teknologi dan sistem informasi berbasis digital berupa aplikasi informasi pengelolaan data persediaan obat-obatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengembangkan teknologi dan sistem informasi berbasis digital berupa aplikasi informasi pengelolaan data persediaan obat-obatan. Aplikasi ini diberi nama E-Silola.

“Ini merupakan aplikasi berbasis 'website', bertujuan untuk mengoptimalkan efektivitas pelaporan yang akuntabel,” kata Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Jambi, Deki Subandi, di Jambi, Rabu (11/12).

Baca Juga

Aplikasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Jambi tersebut berfungsi mempermudah dalam penyimpanan dan pengambilan data persediaan obat-obatan. Ia menjelaskan pengembangan sistem informasi berbasis digital tersebut tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang hampir memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi secara relevan, tepat waktu dan akurat.

Selain itu, pengembangan informasi digitalisasi tersebut untuk mempermudah sumber daya manusia (SDM), khususnya di lingkup Pemerintah Kota Jambi dalam melakukan aktivitas dan pekerjaannya. Selain itu, E-Silola tersebut untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam melakukan input kinerja secara manual.

Proses tersebut, katanya, memakan waktu yang cukup lama sehingga perlu dilakukan pengembangan sistem informasi dan pengembangan terhadap SDM sebagai akselerasi menuju "smart city".

Sementara itu Asisten III Setda Pemkot Jambi, Ridwan, mengatakan, penerapan sistem informasi yang terkomputerisasi sudah hampir digunakan dalam segala bidang. Salah satunya adalah dalam pengelolaan data persediaan obat-obatan tersebut.

“Kalau kita lihat, pengelolaan data obat yang dilakukan menggunakan buku atau secarik kertas. Hal terburuk yang dapat terjadi yakni jika data tersebut hilang atau rusak sebelum dimasukkan ke dalam buku laporan,” katanya.

Ia menambahkan "E-Silola" tersebut dikembangkan untuk mempermudah penyimpanan dan pengambilan data sehingga diharapkan dapat lebih efisien dan efektif serta transaksi pemesanan dan persediaan obat menjadi lebih terorganisir dan terklarifikasi dengan baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement