REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Provinsi Jabar kaya akan potensi budaya. Untuk itu, Pemprov Jabar berkomitmen mendukung dan melestarikan semua potensi budaya yang berkembang di setiap daerah di Jabar.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyatakan, Jabar terdiri dari tiga irisan budaya. Yakni, Sunda Priangan, Dermayu Cirebonan dan Betawi. Pemprov Jabar bersemangat untuk terus melestarikan agar budaya itu tidak hilang.
‘’Karena budaya adalah identitas kita,’’ ujar gubernur yang biasa disapa Emil itu, saat membuka kegiatan Riksa Budaya Jawa Barat 2019, di Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/12).
Emil menyatakan, tidak ingin mereduksi pembangunan Jabar hanya untuk urusan membangun infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Namun, harus pula membangun lahir batinnya termasuk agama dan budayanya.
Emil mengungkapkan, kepedulian Pemprov Jabar terhadap budaya di antaranya ditunjukkan dengan menggelar kegiatan Riksa Budaya. Sebelum digelar di Kabupaten Indramayu dengan tampilan budaya khasnya, kegiatan serupa juga pernah dilaksanakan di Ciamis dengan budaya Priangan.
‘’Saya merasa bangga atas kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini (Riksa Budaya) karena pada dasarnya budaya merupakan jati diri sebuah bangsa,’’ tegas Emil.
Riksa budaya merupakan platform gerakan budaya Jabar yang dilakukan Pemprov Jabar. Tujuannya, untuk menguatkan kembali nilai-nilai budaya yang menjadi karakteristik pribadi masyarakat Jabar.
Riksa budaya Jawa Barat kali ini mengangkat nilai budaya “nuhun atau matur nuhun”. Tak hanya diartikan sebagai sikap yang menunjukan rasa berterima kasih, hormat dan menghargai kepada sesama manusia , namun juga sikap bersyukur kepada alam, lingkungan dan Tuhan.