Rabu 11 Dec 2019 23:17 WIB

Fenomena "Air Terjun" Tol Becakayu Masih Terjadi Saat Hujan

Kontraktor Tol Becakayu belum merampungkan pemasangan pipa pembungan air.

Rep: Antara, Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
Pekerja sedang menyelesaikan konstruksi proyek Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu). (ilustras)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja sedang menyelesaikan konstruksi proyek Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu). (ilustras)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontraktor Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu) hingga Rabu (11/12) sore belum merampungkan pemasangan instalasi pipa pembuangan air usai kemunculan "air terjun" di Kalimalang, Kamis (21/11). Fenomena "air terjun" ini viral di media sosial.

"Iya belum dipasang pipa drainase dan water stop," kata Pimpinan Proyek Tol Becakayu PT Krisna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) Herarto Startiono, Rabu.

Baca Juga

Saat hujan deras yang turun sekitar pukul 16.30 WIB, sejumlah lubang saluran air di sisi lintasan Tol Becakayu belum terpasang pipa pembuangan air. Air hujan mengucur deras dari sejumlah lubang air Tol Becakayu pada konstruksi beton setinggi 5 meter di Jalan KH Noer Alie Kalimalang, tepatnya di depan SPBU.

Akibatnya, badan jalan KH Noer Alie Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, tergenang air buangan dari Tol Becakayu. Genangan itu merendam setengah bagian ban sepeda motor yang melintas di lokasi.

Herarto beralasan belum terpasangnya sambungan pipa pembuangan air disebabkan pesanan barang yang belum tersedia. "Kalau masang sih cepat, hanya barangnya, pipa masih inden karena ukurannya yang paling besar 2,5 inci," katanya.

Genangan air di Jalan KH Noer Alie mengakibatkan kemacetan lalu lintas sepanjang 1,5 kilometer mulai dari Simpang Jalan H Naman, Cipinang Melayu hingga ke Kota Bintang, Kota Bekasi. Sejumlah petugas berseragam Dinas Perhubungan juga disiagakan di perlintasan jalan untuk mengurai kepadatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement