Rabu 11 Dec 2019 09:37 WIB

Percepatan Pembangunan Pelabuhan Rembang Segera Diwujudkan

Pembangunan pelabuhan di Rembang berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi.

PT Pelabuhan Rembang Kencana (PRK) menandatangani kesepakatan kerja sama operasi (Joint Operation Agreement/JAO) dengan Soletanche Bachy International (SBI) serta Relecom dan Partners (RP) untuk mengembangkan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke.
PT Pelabuhan Rembang Kencana (PRK) menandatangani kesepakatan kerja sama operasi (Joint Operation Agreement/JAO) dengan Soletanche Bachy International (SBI) serta Relecom dan Partners (RP) untuk mengembangkan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Rembang Kencana (PRK) menandatangani kesepakatan kerja sama operasi (Joint Operation Agreement/JAO) dengan Soletanche Bachy International (SBI) serta Relecom dan Partners (RP) untuk mengembangkan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke.

Kerja sama yang diteken di Jakarta ini sebagai upaya percepatan pembangunan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur nasional, khususnya perekonomian Jawa Tengah yang kini semakin tumbuh pesat.

Baca Juga

PRK merupakan badan usaha pelabuhan yang sahamnya dimiliki oleh PT Bangun Arta Kencana dan PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya (RBSJ), yang tak lain adalah BUMD Pemerintah Kabupaten Rembang. Dirut PT Pelabuhan Rembang Kencana, Prahara Firdausi mengatakan Soletanche Bachy International (SBI), perseroan asal Prancis, sangat berpengalaman di bidang pekerjaan EPC & F (Engineering, Procurement, Construction Financing) sejak 1926.

Dalam pembangunan pelabuhan, portofolionya merambah hingga ke 60 negara melalui 80 anak perusahaan dan cabang. "Sedangkan Relecom & Partners (RP) yang juga berasal dari Prancis, berpengalaman sebagai konsultan transaksi bisnis sejak 2007," ujarnya.

Komisaris Utama (Komut) Bangun Arta Hutama sebagai pemilik BUP Pelabuhan Rembang Kencana, Mindo H Sitorus, menjelaskan SBI telah menyampaikan Letter of Interest (LoI) untuk berpartisipasi dalam pembangunan Pelabuhan Kendal dan Rembang. SBI juga menyatakan kesiapan dukungan dana pembangunan sebesar 100 juta euro atau sekitar Rp 1,55 triliun.

"Dengan ditandatangani kesepakatan hari ini membuktikan bahwa kita mampu mencari investor untuk membantu pemerintah. Mereka bisa mempercepat pembangunan pelabuhan yang berdampak multiplier effect dan positif bagi masyarakat," kata Mindo.

Mindo yang juga Korwil Asosiasi Badan Usaha Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) Jateng ini menyebut Soletanche Bachy International merupakan perusahaan di Grup Vinci nomor 2 sebagai kontraktor terbesar di dunia. Ia mengatakan kehadiran investor seperti SBI diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng.

"Soletanche Bachy International spesialisasinya membangun pelabuhan, jalan tol dan infrastruktur lainnya. Salah satunya adalah jalan tol Mandalika, bukti nyatanya," ucapnya.

Mindo memastikan SBI bakal mempercepat pembangunan infrastruktur pelabuhan di Indonesia. SBI pun akan menjadi mitra strategis PT Pelabuhan Rembang Kencana dalam hal dukungan langsung di bidang engineering, procurement, dan construction (EPC) serta telah menyiapkan pendanaan senilai 100 juta euro untuk kedua pelabuhan ini.

"Percepatan pembangunan Pelabuhan Kendal dan Rembang sudah menjadi keharusan mengingat semakin banyaknya industri di Jawa Tengah yang membutuhkan pelabuhan pendukung sebagai pintu penghubung aliran barang antarpulau maupun antarnegara," kata Mindo menjelaskan.

Sebagai pendukung Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Mindo mengatakan, Pelabuhan Kendal dan Rembang memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran pergerakan barang. Khususnya barang curah padat maupun cair, mengingat Pelabuhan Tanjung Mas diperkirakan hampir mencapai beban maksimalnya.

Dengan beroperasinya Pelabuhan Kendal, kawasan industri yang berada di sekitar pelabuhan akan semakin terpacu untuk meningkatkan kapasitasnya. Sedangkan operasionalisasi Pelabuhan Rembang akan mendorong tumbuhnya kawasan industri baru di sepanjang pantai utara Provinsi Jawa Tengah sebelah timur.

Pembangunan pelabuhan di Rembang berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi. "Dahulu tingkat pertumbuhan ekonomi Rembang hanya 5,3 persen. Namun, sejak investor masuk, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 6,2 persen sampai 6,3 persen," kata Mindo.

CEO Soletanche Bachy International, Jean-luc merasa sangat senang bisa berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Indonesia adalah negara kepulauan, sehingga pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan perekonomian negara," ucapnya.

Jean-luc menegaskan bahwa perusahaannya memiliki pengalaman membangun pelabuhan di seluruh dunia. "Kami memiliki pengalaman dalam pembangunan banyak pelabuhan di seluruh dunia, dan kami ingin menambah portofolio tersebut dengan membangun pelabuhan di Indonesia," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement