REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Setidaknya sekitar 10 unit rumah rusak akibat longsor di Kampung Belimbing, Kota Batam, Kepulauan Riau, setelah hujan terus mengguyur daerah setempat sejak Senin (9/12). Sebanyak empat hingga lima rumah yang masuk kategori retak parah.
"Namun apabila alat berat ingin masuk untuk melakukan perbaikan, setidaknya ada 10 rumah terdampak," kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, usai meninjau lokasi longsor, Selasa (10/12).
Menurut dia, seluruh warga yang terkena dampak longsor sudah mengungsi sementara ke rumah kerabat terdekat. Untuk penanganan lebih lanjut, Wakil Wali Kota menyatakan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, dan Pertamanan (Perkimtan).
Ia mengemukakan, Pemkot berencana membangun batu miring bertingkat di lokasi sekitar longsor agar musibah tidak berulang. Namun, warga harus dipindahkan sementara.
"Tapi tahap pertama, warga harus bersedia dipindah dulu. Kalau bersedia, kita bisa langsung masukkan alat berat," kata Amsakar.
Ia menambahkan, longsor di pemukiman Kampung Belimbing harus ditangani segera, karena lokasinya berada di ujung tebing yang rawan longsor. Apalagi, di bawah pemukiman itu juga terdapat rumah warga lain, sehingga bila longsor di Kampung Belimbing bisa membahayakan lingkungan di bawahnya.
"Sekarang curah hujan tinggi. Longsor ini bisa segera bertambah lagi. Makanya tak bisa dibiarkan. Saya langsung minta Kepala Dinas BMSDA dan Kepala Dinas Perkimtan untuk tinjau ke lokasi," ujar dia.
Menurut Amsakar, penanganan longsor di sana relatif sulit, karena sulit dimasuki alat berat. Karenanya, warga harus direlokasi dulu, agar penanganan bisa lebih maksimal. Pemkot akan mencarikan lokasi relokasi sebagai tempat tinggal sederhana.
"Setelah ada opsi relokasi, baru kita mulai pekerjaan," tambah dia.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta warga untuk tetap waspada terjadi longsor lanjutan. "Cari tempat relokasi sementara. Atau secara permanen cari lokasi yang tidak rawan," kata dia.