REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Angin kencang yang disertai hujan lebat dan petir kembali menumbangkan pohon di Kabupaten Kuningan, Selasa (10/12). Kali ini, pohon yang tumbang mengakibatkan jalan provinsi penghubung Kuningan–Cirebon tertutup hingga menyebabkan kemacetan.
Peristiwa itu terjadi di jalan provinsi Kuningan–Cirebon, tepatnya di depan SMPN 1 Cigugur, Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, sekitar pukul 16.00 WIB. Sebuah pohon angsana berukuran diameter 80 sentimeter dan tinggi 25 meter tumbang menutup ruas jalan tersebut.
"Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Selasa (10/12).
Namun, tumbangnya pohon itu membuat ruas jalan di lokasi tersebut mengalami kemacetan. Pasalnya, kendaraan besar berupa elf, truk dan bus tidak bisa lewat.
Selain itu, pohon yang tumbang juga menimpa rumah milik seorang warga bernama Yayan (40). Akibatnya, rumah tersebut mengalami rusak ringan.
"Tumbangnya pohon itu juga menimpa jaringan listrik PLN dan Telkom," kata Agus.
Petugas BPBD dan berbagai pihak lainnya termasuk warga pun bergotong royong membersihkan material pohon yang tumbang. Karenanya, pukul 17.15 WIB, akses jalan provinsi di lokasi tersebut sudah bisa kembali dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Sementara itu, di hari dan waktu yang bersamaan, angin kencang yang disertai hujan lebat dan petir juga menumbangkan dua buah pohon alpukat di Lingkungan Kondang RT 07 RW 02 Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur. Pohon berdiamater 80 sentimeter dan tinggi 30 meter itu tumbang menimpa bagian atap rumah warga bernama Ahmad (49).
Beruntung, para penghuni rumah selamat dari peristiwa tersebut. Namun, untuk sementara rumah mereka belum bisa ditempati sehingga mereka harus tinggal di salah satu rumah kerabat.
Agus mengungkapkan, saat ini musim hhujan di Kabupaten Kuningan baru saja dimulai. Dia berharap, warga selalu waspada, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana. Kewaspadaan itu terutama jika hujan turun dalam jangka waktu yang lama.