CISARUA, AYOBANDUNG.COM -- Beberapa hari yang lalu angin puting beliung menerjang Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Angin puting beliung menyebabkan puluhan rumah rusak ringan dan berat.
Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Kabupaten Bogor, Asep Firman Ilahi, menerangkan bahwa tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung dapat dikenali dengan cuaca panas menyengat yang dirasakan pada pagi hari di saat musim pancaroba.
AYO BACA : Perajin Sepatu di Bogor Rugi Puluhan Juta Akibat Puting Beliung
"Secara awam yang dirasakan masyarakat adanya pemanasan yang intensif pada pagi hari hingga menjelang pukul dua siang, biasanya panasnya panas yang terasa menyengat dan lembab yang beda dengan panas di musim kemarau yang panasnya terasa kering," jelas Asep, Selasa (10/12/2019).
Pada saat udara panas yang tak biasa itu, kata Asep, akan dibarengi pembentukan awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis). Pada tahap ini, langit terlihat mendung dan hembusan angin akan terasa lebih kencang daripada biasanya.
AYO BACA : Puting Beliung Terjang Ciomas Bogor, Puluhan Rumah Rusak
Kemudian selanjutnya akan terbentuk awan Comulunimbus (Cb) yaitu awan yang secara kasat mata terlihat berwarna hitam.
"Pada saat awan Cb di fase matang, ini paling berbahaya karena semua aktivitas cuaca ekstrem itu akan terjadi mulai dari hujan deras, hujan es dan angin puting beliung," kata Asep.
Dia mengimbau ketika terjadi hujan deras dari awan Cb agar masyarakat untuk tetap tenang dan berteduh di tempat yang aman. Hindari berteduh di bawah pohon yang menjulang seperti pohon kelapa dan pohon palm, karena bentuk kedua daun pohon tersebut dapat menjadi perantara sambaran petir.
"Hindari pula menggunakan ponsel dan peralatan elektronik lainnya untuk mencegah lompatan listrik. Untuk lebih aman jangan berkendara di jalan raya yang terdapat pohon-pohon peneduh jalan, karena di Bogor kebanyakan usia pohon tua dan angin kencang dapat kapan saja dapat menumbangkan pohon tersebut," kata Asep.
AYO BACA : Indonesia Dilanda 57 Angin Puting Beliung Selama Oktober