REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas (IKAL) Agum Gumelar mengatakan tanpa nasionalisme sebuah bangsa tidak akan menjadi besar. Sebuah bangsa akan jadi bangsa besar kalau bangsa ini bisa membangun.
"Indonesia menjadi bangsa besar bisa membangun semua aspek kehidupan," kata Agum ditemui saat pengukuhan Prof. Rajab Ritonga sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) di Jakarta, Selasa (10/12).
Proses pembangunan itu, kata Agum ada tiga. Pertama, bangsa tersebut dibangun dengan semangat nasionalisme.
"Harus ada rasa nasionalisme, rasa cinta bangsa, ingin berbuat terbaik untuk bangsa, rela berkorban untuk bangsa dan negara. Tanpa nasionalisme sebuah bangsa tidak akan jadi bangsa yang besar," kata Agum.
Syarat kedua, menurut Agum, adalah SDM yang berdaya saing. Untuk menghadapi era yang semakin kompetitif maka negara harus bisa menciptakan SDM yang berdaya saing.
Syarat yang ketiga, menurut Agum, adalah disiplin. Proses pembangunan bangsa akan berhasil di tengah masyarakat yang disiplin.
Masyarakat harus patuh pada setiap perundangan dan hukum yang berlaku. Agum berpendapat arah kebijakan Presiden Joko Widodo pada periode kedua yang fokus pada SDM sudah tepat.
"Karena tanpa SDM yang berkemampuan tinggi, maka kita akan ketinggalan berkompetisi dengan negara lain," kata dia.