Selasa 10 Dec 2019 15:05 WIB

Tim Bahas Potensi Macet dan Lakalantas Libur Akhir Tahun

Pembahasam mulai dari pelabuhan Bakauheni sampai tol Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Kemacetan di jalan raya saat libur Natal dan tahun baru (ilustrasi)
Foto: Flickr
Kemacetan di jalan raya saat libur Natal dan tahun baru (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Menjelang libur akhir tahun, mulai dari Natal hingga Tahun Baru 2020, Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VI Lampung – Bengkulu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumpulkan stake holder perhubungan di Bandar Lampung, Senin (9/12). Mereka membahas potensi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

Kepala BPTD Wilayah VI Rahma Sujana mengatakan, pihak terkait membahas kesiapan moda transportasi dan juga potensi kerawanan di jalan dalam rangka menghadapi liburan akhir tahun mulai dari Natal hingga Tahun Baru.

Baca Juga

 “Pembahasan mulai dari Pelabuhan Bakauheni, sampai jalan nasional (jalan lintas), dan jalan tol,” kata Rahman di sela-sela rakor di Bandar Lampung, Senin (9/12).

 Pelabuhan Bakauheni, ia mengatakan untuk melihat kesiapan moda transportasi kapal ferry menghadapi arus penyeberangan pada liburan mendatang, termasuk kesiapan sarana dan prasarana pelabuhan dan kapal.

 Sedangkan di jalan nasional (jalan lintas Sumatra), tim juga memetakan potensi kemacetan arus lalu lintas, dan kerawanan kecelakaan. Sedangkan di jalan tol, juga memetakan kemacetan di pintu masuk atau keluar tol, termasuk kerawanan pelemparan batu di beberapa titik.

 Rahman menyebutkan, titik kerawanan di jalan lintas dan jalan tol mulai dari Bakauheni hingga perbatasan Lampung – Sumsel, terdapat 10 titik. Diantaranya, di Bakauheni, Tempat Hiburan Rakyat Pasir Putih, Pasar Natar,  Simpang Tegineneng, Pasar Bandarjaya, Simpang Terbanggi Besar, dan Pasar Unit II Tulangbawang.

 Sedangkan potensi kemacetan arus lalu lintas di jalan lintas tengah dan barat, yakni mulai Gading Rejo, Pasar Pringsewu, Pasar Talang Padang, Simpang Bukit Kemuning, dan Simpang Pintu Keluar Jalan Tol Gunung Sugih, dan Simpang Gunung Batin.

 Rahman menyatakan, terdapat beberapa titik rawan kecelakaan lalu lintas di jalan lintas Sumatra. Berdasarkan pemetaannya, terdapat 36 titik rawan kecelakaan di jalan nasional tersebut. Mulai dari Jalan Yos Sudarso, Bandar Lampung, Way Lunik, Sidomulyo, Natar, Ketibung. Sedangkan di jalan tol terdapat 14 titik rawan kecelakaan.

 Dalam rakor juga disebutkan, terdapat beberapa titik rawan pelemparan batu saat melintas di jalan tol mulai dari Bakauheni hingga Terbanggi Besar.

 Selain itu, titik kerawanan macet dan kecelakaan berada di jalintim, wilayah Bujung Agung hingga Indra Loka, Banjar Marga, Tulangbawang; jalintim Kampung Tua sampai Unit VI Tulangbawang;, jalintim Kampung Tua sampai Portal Indo Lampung Tulangbawang, pintu jalan tol Menggala (Tulangbawang).

 Sedangkan di jalinpantim berada di Way Bungur (Lampung Timur), Jalan Raya Makan Pahlawan, Sukadana (Lampung Timur), Labuhan Maringgai, Sidomulyo (Lampung Selatan).

Ia berharap pengemudi kendaraan untuk mewaspadai titik kemacetan dan rawan kecelakaan baik di jalan lintas maupun jalan tol. Untuk itu, kepada pengendara untuk menyiapkan armada kendaraannya dengan baik, dan kesiapan fisik pengemudi. “Kalau di jalan tol, kalau capek istirahat,” ujarnya.

Selain memetakan potensi rawan kemacetan dan kecelakaan, rakor tersebut juga membahas kesiapan moda trasportasi seperti bus angkutan penumpang, kapal ferry, dan sarana prasarana lalu lintas di pelabuhan dan jalan raya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement