REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia merupakan momentum untuk mengingatkan tantangan bangsa Indonesia ke depan terkait pemberantasan korupsi semakin berat.
"Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dan ke depan, di bidang pemberantasan korupsi, bukan hanya pada penindakan tapi juga pencegahan," kata Bima Arya di sela peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tingkat nasional yang dirayakan di Gedung KPK RI, di Jakarta, Senin (9/12).
Menurutnya, seluruh elemen bangsa Indonesia harus peduli pada pemberantasan korupsi dan membangun kesadaran bersama untuk menghindari praktik korupsi.
"Kita semua harus memiliki kepedulian, bagaimana pun KPK tetap memiliki gigi. Fokus KPK ke depan lebih banyak pada aspek pencegahan, tapi tetap menjalankan penindakan," katanya.
Menurut Bima, untuk penegakan pemerintahan yang bersih dan transparan, sebagai kepala daerah dirinya ingin terus berkolaborasi dengan KPK dan dengan para pegiat antikorupsi untuk sama-sama menciptakan pemerintahan daerah yang bersih dan transparan.
Kegiatan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Gedung KPK dihadiri, antara lain Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, pimpinan MPR RI, pimpinan DPR RI, serta sejumlah menteri kabinet.