REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penataan jalur pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta dinilai dapat mengurangi beban Malioboro. Penataan di jalan ini dilakukan salah satu tujuannya adalah menjadikan Jalan Sudirman sebagai pusat entitas Kota Yogyakarta.
"Kawasan ini kita tergetkan mengurangi antara lima sampai delapan persen (beban Malioboro)," kata Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (9/12).
Saat ini, penataan sudah hampir rampung dan ditargetkan selesai pada 22 Desember 2019 ini. Selain itu, pekerjaan ducting atau penataan kabel fiber optic (FO) dengan membuat saluran khusus untuk kabel bawah tanah juga sudah hampir rampung.
Haryadi pun menargetkan 2020 sebagai tahun pembenahan infrastruktur Yogyakarta. Sebab, penataan dan ducting akan terus dilanjutkan ke arah barat pada 2020 yakni dari Gondolayu, Tugu, hingga ke Jalan Pangeran Diponegoro.
"Tugu saya rasa tahun depan sudah turun (kabel-kabel FO) sehingga Tugu nanti akan semakin indah karena tidak terganggu oleh kabel yang masih malang melintang di udara," tambahnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan, pekerjaan ducting atau penataan kabel fiber optic (FO) dengan membuat saluran khusus untuk kabel bawah tanah juga sudah hampir rampung.
Saat ini, pengerjaannya sudah mencapai 90 persen. Ditargetkan, proyek penataan jalur pedestrian Jalan Jenderal Sudirman beserta pekerjaan ducting selesai di akhir 2019 ini.
"Tanggal 22 (Desember 2019) ini terakhir PHO atau provisional hand over kita. Nanti ada tulisan ikonik, tulisan Sudirman. Tanggal 22 kami sudah selesai semuanya," kata Agus.