REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Antikorupsi sedunia (Hakorda) yang digelar di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (9/12). Kiai Ma'ruf dalam sambutannya, kembali mengingatkan semua pihak untuk menutup celah terjadinya korupsi.
Hal ini, kata Kiai Ma'ruf, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo kepada seluruh anggota kabinet pada saat pelantikan tanggal 23 Oktober 2019. "Jangan korupsi, ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi," ujar Kiai Ma'ruf di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/12).
Kiai Ma'ruf mengatakan, peringatan Hakordia harus menjadi momentum upaya penyadaran publik atas bahaya korupsi yang menjadi salah satu persoalan krusial di Indonesia. Korupsi, kata Kiai Ma'ruf, kejahatan sistemik dan menjadi masalah serius bagi pembangunan di Indonesia.
Ia menilai aksi pencegahan korupsi harus diprioritaskan pada sektor perizinan dan sektor pelayanan publik yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Seperti pelayanan administrasi pertanahan, pelayanan kesehatan, dan pelayanan pendidikan.
Karenanya, Pemerintah akan konsisten melakukan perbaikan regulasi dan tata kelola kelembagaan. Selain itu, Pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk menutup peluang korupsi.
"Kebijakan yang diterapkan antara lain melalui pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang mencakup e-planning, e- procurement, e-budgeting, dan e-government," ujar Kiai Ma'ruf.
KPK menggelar peringatan Hari Antikorupsi se-dunia Senin (9/12). Selain Wapres, acara dihadiri oleh sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju dan jajaran kepala daerah.
Pada kesempatan itu, KPK penghargaan kepada instansi lembaga maupun kementerian serta Pemerintah daerah yang dianggap mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.