REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Taman Tirta Arta yang berada di kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten Sleman mulai dibenahi. Tirta Arta akan dijadikan objek wisata setelah cukup lama mangkrak tidak terawat sehingga menimbulkan kesan kumuh.
"Nantinya taman yang juga berfungsi sebagai embung air tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Sleman," kata Kepala Desa Tridadi Kabul Mudji Basuki di Sleman, Ahad (8/12).
Menurut dia, taman seluas sekitar 4,5 hektare tersebut sebagian di tanah kas milik Pemerintah Desa (Pemdes) Tridadi. Sebagian lagi adalah milik perseorangan yang akan dikelola dengan mengandeng investor.
"Taman Tirta Arta akan mengusung konsep baru. Di kawasan wisata embung ini nantinya akan didesain dengan mengadopsi konsep wisata Kampung rawa di Rawa Pening, Kabupaten Semarang," katanya.
Ia mengatakan nanti akan dibuat kuliner apung. Pengelolaannya oleh desa bekerja sama dengan rekanan. "Ini sebagai salah satu langkah inovasi pemdes. Hal ini untuk menindaklanjuti usulan dari Pemkab Sleman agar area yang lokasinya masih satu kompleks dengan kawasan pusat Pemerintahan Kabupaten Sleman itu bisa lebih tertata," jelasnya.
Kabul mengatakan permasalahan lahan sudah tidak menjadi kendala. Sebab, dari luas total empat hektare itu sebagian tanahnya merupakan milik perseorangan. Sedangkan sebagian lagi merupakan tanah kas desa (TKD).
"Bentuk kerja samanya, desa hanya menyediakan lahan TKD dengan cara sewa. Untuk pendanaan pembangunan fasilitas dan penataan kawasan ditanggung oleh investor," papar Kabul.
Saat ini proses pekerjaan baru sebatas mempersiapkan dan menata lahan mengunakan alat berat. Ditargetkan destinasi wisata ini sudah selesai setelah Hari Raya Idul Fitri 2020. "Harapan kami dengan keberadaan fasilitas ini nantinya dapat mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar," katanya.