Ahad 08 Dec 2019 10:25 WIB

Kadin Jatim-Iwapi Siapkan Swasembada Fesyen dan Mamin

Jatim berkontribusi sekitar 24,3 persen terhadap industri fesyen dan mamin.

Pengrajin mengerjakan pembuatan kain tenun saat Pameran Produk Fesyen & Aksesoris (ilustrasi). Kadin Jatim akan menggandeng Iwapi untuk merealisasikan swasembada fesyen dan produk makanan minuman (mamin).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pengrajin mengerjakan pembuatan kain tenun saat Pameran Produk Fesyen & Aksesoris (ilustrasi). Kadin Jatim akan menggandeng Iwapi untuk merealisasikan swasembada fesyen dan produk makanan minuman (mamin).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur akan bekerja sama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Jawa Timur untuk menyiapkan swasembada fesyen serta makanan dan minuman (mamin). Untuk mencapai target swasembada, Kadin Jatim dan Iwapi Jatim telah menandatangani kerja sama untuk memperkuat sinergi dan mencetak pengusaha handal di Jatim dari generasi milenial.

"Ini sebagai kelanjutan kerja sama Kadin Jatim dan Iwapi," kata Calon Ketua Kadin Jatim periode 2019-2024, Jamhadi di Surabaya, Ahad (8/12).

Baca Juga

Jamhadi yang juga Direktur Kadin Institue Jatim ini mengatakan, bahwa Jatim merupakan provinsi terbesar kedua di Indonesia dan berkontribusi sekitar 24,3 persen dari sisi industri nasional. "Saya lihat ibu-ibu pengusaha ini tergabung dalam Kadin tentu ini merupakan suatu magnet yang luar biasa," kata Jamhadi.

Kerja sama ini, lanjut dia, bertujuan mempertemukan kaum wanita pengusaha yang begitu telaten, cekatan untuk menangkap ragam ide Kadin Institute dalam memajukan UMKM dan ditularkan kepada pengusaha wanita lainnya melalui model industri komunal.

"Makanya cukup dimaksimalkan spesifikasi namun yang mengerjakan adalah ibu-ibu di sekitar lokasi UKM industri. Dengan begitu industrinya akan berkembang," kata Jamhadi.

Dengan jumlah DPD dan DPC Iwapi di wilayah Jatim, lanjut Ketua Kadin Surabaya dua periode ini, kerja sama ini diharapkan dapat memacu industri komunal di tiap daerah. "Saya lihat Trenggalek dan Pamekasan sudah melaksanakan, sedangkan daerah-daerah lain belum terlihat serius sehingga memang diperlukan gerakan di antaranya melalui kerja sama dengan IWAPI ini," kata Jamhadi.

Prinsip dari kerja sama itu menurut Jamhadi adalah memperkuat industri, suplay dan konsumsi sebab konsumsi itu 50 persennya adalah mesin pertumbuhan ekonomi industri sehingga simbiosis mutualisme dengan IWAPI ini bisa menjadi penguatan industri dan meningkatkan kontribusi PDRB.

Ketua DPD Iwapi Jatim, Susmiati Rahmawati mengatakan anggota Iwapi merupakan para pengusaha di berbagai bidang, sehingga nantinya bisa memberikan pengalaman sebagai pengusaha bahkan magang bagi mahasiswa Kadin Institute.

"Bahkan hingga membuka lapangan kerja bagi lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement