Sabtu 07 Dec 2019 18:15 WIB

Wisatawan Dianjurkan Unduh Aplikasi JSS Saat Kunjungi Yogya

Aplikasi JJS mempermudah penyampaian keluhan bagi wisatawan di Yogya.

Red: Nur Aini
Sarana Pendukung Pariwisata. Beberapa kendaraan hias kayuh menunggu wisatawan di Alun-alun Kidul, Yogyakarta, Kamis (28/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Sarana Pendukung Pariwisata. Beberapa kendaraan hias kayuh menunggu wisatawan di Alun-alun Kidul, Yogyakarta, Kamis (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dianjurkan untuk mengunduh aplikasi Jogja Smart Service (JSS)untuk mempermudah penyampaian keluhan atas layanan wisata setempat. Hal itu karena libur panjang akhir tahun tidak terlepas dari potensi munculnya keluhan dari wisatawan.

“Makanya, wisatawan dianjurkan ‘download’ aplikasi JSS (Jogja Smart Service). Jika ada keluhan, bisa disampaikan dengan cepat dan pemerintah pun bisa menanggapi dengan cepat,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Sabtu (7/12).

Baca Juga

Menurut dia, laporan atau keluhan yang disampaikan melalui aplikasi JSS tersebut akan dihubungkan secara langsung dengan organisasi perangkat daerah yang berwenang menangani keluhan wisatawan.

“Kalau mengeluh melalui akun media sosial, terkadang penanganannya lama. Makanya, kami anjurkan agar wisatawan juga ‘download’ JSS,” katanya.

Saat ini, aplikasi JSS baru bisa diunduh melalui telepon selular dengan sistem operasi berbasis Android. Selain menyampaikan laporan melalui JSS, Heroe menambahkan, di sejumlah titik keramaian wisata juga akan dipasang nomor telepon yang bisa dihubungi oleh wisatawan saat akan menyampaikan laporan atau keluhan.

Sebelumnya, Heroe menegaskan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta akan berusaha semaksimal mungkin menekan keluhan layanan wisata yang disampaikan oleh wisatawan saat libur panjang akhir tahun.

“Harapannya, pada libur panjang akhir tahun ini tidak ada ‘complaint’ yang masuk. Kami akan menindak tegas pelaku wisata yang menaikkan harga secara sembarangan ‘nuthuk’, baik itu PKL atau parkir. Oknumnya langsung masuk daftar hitam dan tidak akan diizinkan berusaha di Yogyakarta,” katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta, kata dia, akan menyosialisasikan kebijakan tersebut dan merencanakan apel menyambut libur panjang akhir tahun untuk memastikan kesiapan menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yetty Martanti mengatakan, jumlah kunjungan wisata pada Desember adalah yang tertinggi dibanding 11 bulan lainnya.

“Saat ini, kunjungan wisata di Yogyakarta juga sudah mulai ramai. Kebanyakan untuk tujuan MICE (meeting, incentive, convention, exibition). Okupansi hotel bintang empat dan lima pun penuh,” katanya.

Memasuki pekan ketiga Desember akan disambung dengan libur Natal dan Tahun Baru 2020 yang juga bertepatan dengan libur sekolah. Sehingga, jumlah kunjungan wisata pada Desember tahun ini diperkirakan meningkat 70 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Kami berharap, seluruh pelaku wisata bisa menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan sehingga wisatawan pun nyaman. Kami pun menyiapkan pusat informasi kepada wisatawan. Harapannya, keluhan bisa diminimalisasi,” katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement