Sabtu 07 Dec 2019 06:30 WIB

Polisi akan Panggil Pengelola Pembongkaran Rusun Penjaringan

Anak tewas tersengat listrik, pengelola proyek pembongkaran rusun akan dipanggil.

Rep: Umi Soliha/ Red: Reiny Dwinanda
Pekerja melakukan revitalisasi tahap II Rusunawa Penjaringan, Jakarta, Selasa (26/11/2019). Seorang bocah berusia 7 tahun menjadi korban sengatan listrik di lokasi pembongkaran Rusun Penjaringan, Jakut.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Pekerja melakukan revitalisasi tahap II Rusunawa Penjaringan, Jakarta, Selasa (26/11/2019). Seorang bocah berusia 7 tahun menjadi korban sengatan listrik di lokasi pembongkaran Rusun Penjaringan, Jakut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Jakarta Utara akan memanggil pengelola proyek pembongkaran rumah susun di Penjaringan, Jakarta Utara terkait tewasnya GR. Selain memanggil pengelola rusun mereka pun akan memanggil pihak PLN dan saksi lainnya untuk mengumpulkan keterangan mengenai sengatan listrik yang merenggut nyawa anak berusia tujuh tahun tersebut.

"Nanti pihak pihak terkait akan kami mintai keterangan," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto kepada Republika.co.id, Jumat (6/12).

Baca Juga

Budhi mengatakan, pihaknya pun telah meminta keterangan dari PLN untuk mencari tahu sumber yang menyebabkan arus listrik yang menewaskan korban. Menurutnya,  sampai saat ini seluruh pihak masih berstatus saksi dan perlu penyeledikan yang lebih dalam untuk menetapkan tersangka dalam kasus ini.

"Kami tidak bisa terburu-buru, harus melalui prosedur yang ada menentukan kasus ini masuk dalam pidana atau tidak," ungkapnya.

 

Saat dihubungi, pihak PLN mengaku ada kejanggalan dalam pemotongan kabel tersebut. Manajer UP3 PLN Kawasan Bandengan Matias Haryanto mengatakan, sesuai standard operating procedure (SOP), pihaknya tidak mungkin memotong bagian bawah kabel.

"Kami pasti dahulukan keamanan, jadi kita tidak pernah memotong kabel bagian bawah tiang," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id.

Matias menjelaskan, selama ini petugas PLN selalu memotong kabel bagian atas, sehingga tidak akan membahayakan warga maupun petugas. Matias mengaku tidak mengetahui ada pemotongan kabel di lokasi tempat bangunan rumah susun lama itu.

Menurut Matias, aliran listrik tersebut berasal dari bangunan Rusun Penjaringan yang lama yang saat ini dibongkar untuk direvitalisasi. Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, potongan kabel tersebut berada sekitar 50 cm dari tanah.

Tepat di bawah potongan kabel tersebut ada genangan sekitar 30 cm. Menurut keterangan warga, sekitar saat kejadian tinggi air melebihi posisi kabel yang terpotong.

Kabel yang berada di genangan masih aktif dan hanya ditutupi lakban. Posisi genangan berada persis di depan gardu listrik PLN.

Terlepas dari benar atau salah, Matias mengatakan, setelah kejadian PLN sudah memberikan bantuan kepada keluarga. Untuk menyampaikan rasa kepedulian, PLN melakukan pendampingan, mulai dari proses menuju rumah sakit sampai penguburan GR pada Jumat di Cikopo Mayak, Jasinga, Kabupaten Bogor.

"Terlepas benar atau salah, kami prioritas keluarga terlebih dahulu untuk meringankan bebannya," ujarnya.

Paman korban, Supriyana saat ditemui Republika.co.id di rumah duka di Jalan Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN karena telah tanggap memberikan pendampingan kepada keluarga. Ia membenarkan pihak PLN telah mengurus proses dari rumah sakit sampai penguburan.

Supriyana menyampaikan keluarga sudah ikhlas melepas kepergian GR. Namun, agar tidak ada korban lain, ia meminta tempat keponakannya meregang nyawa tersebut diberi pagar pembatas supaya warga sekitar tidak bisa memasuki lokasi bongkaran rusun itu.

"Kan itu lokasinya enggak ada penutupnya sama sekali. Jadi sebaiknya di tutup saja. Korbannya cukup berhenti pada keponakan saya saja, jangan ada yang lain," ungkapnya.

Insiden GR tersengat listrik terjadi pada Kamis pukul 12.00 WIB. Kala itu, korban masuk ke dalam kubangan air untuk mengambil bola.

Berdasarkan keterangan warga korban meninggal di tempat karena saat dievakuasi korban sudah tidak bernapas. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan telah meninggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement