Sabtu 07 Dec 2019 00:10 WIB

APPSI Minta Polisi Dalami Kebakaran Pasar Seluruh Indonesia

APPSI meminta agar pemerintah daerah dan polisi menjamin keamanan pasar

pasar Guntur, Garut Jawa Barat yang merupakan pusat perdagangan warga setempat itu kini hanya tersisa puing bangunan.
pasar Guntur, Garut Jawa Barat yang merupakan pusat perdagangan warga setempat itu kini hanya tersisa puing bangunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus kebakaran di pasar tradisional yang terus berulang dan merugikan para pedagang kecil membuat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mendesak kepolisian mendalami kasus itu secara tuntas.

Salah satu pasar terbaru yang terbakar adalah Pasar Guntur, Garut, Jawa Barat. Ketua Umum APPSI, Ferry Juliantono saat meninjau kondisi terkini Pasar Guntur pada Jumat (6/11), mengaku prihatin dengan kondisi pasar tersebut. Ferry menuturkan, pasar yang merupakan pusat perdagangan warga setempat itu kini hanya tersisa puing bangunan.

Baca Juga

Balok-balok kayu dan atap seng yang menjadi teduhan pedagang terlihat habis terbakar. Los dan kios kini hanya berupa lapak kosong dan tembok yang gosong menghitam.

Walau begitu, menurut Ferry, terdapat sejumlah pedagang yang masih bertahan. Mereka berjualan di lapak yang tersisa, walau hanya berupa terpal gelaran. "APPSI minta kepolisian turun tangan soal ini, kebakaran pasar ini bencana atau rencana," kata Ferry dalam keterangan tertulis pada Jumat (6/12).

Selain kepada kepolisian, lanjut Ferry, APPSI pun meminta agar pemerintah daerah (pemda) ikut menjamin keamanan pasar. Bukan hanya sebatas pengawasan instalasi kelistrikan yang baik, sambung dia, pasar juga harus dilengkapi dengan sistem penangangan kebakaran dini.

Salah satunya adalah alarm kebakaran, yaitu sprinkler atau pemadam api otomatis hingga alat pemadam api ringan (APAR). "Kami menduga ada faktor kesengajaan yang terjadi pada peristiwa kebakaran, karena dalam kurun waktu beberapa bulan ini kebakaran kembali berulang," ucap Ferry.

Sehingga apabila terjadi kebakaran, kata dia, pengelola pasar hingga pedagang dapat melakukan upaya pemadaman dini agar kebakaran tidak meluas. "Kami minta pasar dilengkapi dengan fasilitas instalasi listrik yang baik serta alat pemadam kebakaran sebagai syarat pasar yang layak," tegas Ferry.

Kebakaran terjadi di Blok D Pasar Guntur Ciawitali pada Rabu (20/11) dini hari WIB. Api dengan cepat membakar sebanyak puluhan kios pasar dalam kurun waktu dua jam. Ketua Ikatan Warga Pasar (Iwapa) Guntur, Asep Kardian menduga penyebab kebakaran dipicu korsleting listrik pada salah satu kios.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement