REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mengevaluasi kinerja 5 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu PDAM Tirtawening, PD Pasar Bermartabat, PT Bandung Infra Investama (BII), PD Kebersihan dan PT BPR. Salah satu yang disoroti mengenai pendapatan yang belum optimal diperoleh.
Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan, Erick M Ataurik mengungkapkan badan anggaran (Banggar) DPRD Kota Bandung menyoroti sektor pendapatan BUMD Kota Bandung yang dinilai masih rendah. Padahal, selama ini BUMD tersebut selalu mendapatkan penyertaan modal dari pemerintah.
"Berkaitan rapat kerja dengan banggar, evaluasi kami dimana sektor pendapatan menjadi salah satu konsen, disamping sektor lainnya," ujarnya kepada wartawan di Bandung, Jumat (6/11).
Ia mengungkapkan, pihaknya fokus mengevaluasi sektor pendapatan BUMD sebab pembentukan badan usaha salah satunya bertujuan memberikan kontribusi pendapatan. Sedangkan fungsi lainnya untuk memudahkan dan memberikan fasilitas kepada warga.
"Dua BUMD (PD Pasar dan PT BII) tengah proses seleksi calon direksi, mudah-mudahan soal pendapatan bisa menjadi perhatian dan penilaian terhadap kandidat," katanya
Menurutnya, seluruh BUMD saat ini pun tengah membuat rencana kerja untuk tahun 2020. Pihaknya akan melakukan evaluasi dan mendorong agar seluruh badan usaha tersebut bisa meningkatkan kinerja.
"Yang jelas belum optimal sehingga dilihat dan dievaluasi kinerja, operasional dan keuangan," katanya.
Menurutnya, salah satu masalah BUMD saat ini yaitu belum bisa optimal dalam meningkatkan pendapatan sebab sumber-sumber pendapatan berupa aset belum dioptimalkan untuk mendapatkan keuntungan. "Optimalisasi sumber pendapatan seperti aset belum dioptimalkan," katanya.
Sebelumnya, Kontribusi pendapatan 5 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ke pemerintah Kota (Pemkot) Bandung hingga saat ini terbilang masih minim. Kondisi tersebut dinilai belum memuaskan sebab tidak sesuai dengan kondisi ril dan potensi yang ada.
"Secara umum kondisi saat ini jujur saja kalau saya belum masuk tahap memuaskan. Ukurannya dari sisi pendapatan, kontribusi ke pemda minim belum sesuai ril potensi yang ada," ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, Rabu (4/11).
Ia mengungkapkan, hingga saat ini PDAM Tirtawening memberikan kontribusi pendapatan kurang lebih Rp 11 miliar. Sedangkan PD Pasar Bermartabat baru sekitar Rp 3 miliar. Seharusnya, katanya jumlah tersebut bisa lebih tinggi dan bisa dimaksimalkan.
"Masa punya potensi pasar tradisional 37 pasar, kontribusinya segitu. Saya minta dihitung ulang dengan direksi baru," ujarnya. Dirinya berharap direksi terpilih nanti biza lebih optimal dan memiliki komitmen sert strategi dalam meningkatkan pendapatan.