Jumat 06 Dec 2019 06:41 WIB

Emil: Berdakwah karena Ibu Ingatkan Suatu Hari Saya Dihisab

Emil mengatakan dia sedang berdakwah lewat kekuasaanya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat menggencarkan program keumatan sebagai sarana berdakwah. Foto Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat menggencarkan program keumatan sebagai sarana berdakwah. Foto Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil, memiliki berbagai program keumatan. Di antaranya, program Magrib Mengaji, Satu Desa Satu Hafiz, One Pesantren One Product (OPOP) dan lainnnya. Program tersebut dibuat, sebagai salah satu dakwah dirinya sebagai pemimpin.

"Saya sedang berdakwah melalui kekuasaan. Kalau kiai melalui ilmu fiqihnya saya berdakwah dengan tandatangan. Dari tandatangan saya terjadi pergerakan Jabar ingin juara lahir batin," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis malam (5/12).

Baca Juga

Menurut Emil, semua dakwah Oslamnya bersumber dari ibunya. Karena, ibunya mengatakan suatu hari ia akan dihisab sebagai pemimpin. "Saya berdakwah karena ibu saya mengingatkan, suatu hari nanti saya dihisab enggak akan ditanya berapa jalan yang sudah dibangun, berapa taman yang sudah dibangun," katanya.

Namun, kata dia, sebagai pemimpin nanti akan ditanya apakah rakyatmu banyak yang mengingat Allah. Serta, seberapa banyak rakyat yang mengingat Allah. "Jadikan kekuasaan bukan tujuan tapi sebagai alat atau sarana. Itu perintah ibu saya," katanya.

Selain itu, menurut Emil, ibunya pun selalu berpesan agar ridha Allah harus turun melalui kekuasaan. Jadi, setiap hari harus bermanfaat. "Jadi nawaitu berdakwah ini nasehat ibu saya. Saya ingin masyarkat Jabar juara lahir batin. Tak hanya lahiriah tapi ruhaniahnya dengan berbagai program," katanya.

Saat ini, Emil mengatakan, ia pun sedang membahas Perda Pesantren. Pada tahun lalu, belum berhasil karena undang-undang di atasnya belum ada. "November kemarin Undang-Undangnya kan diketok jadi ada Perda Pesantren. Semua terperhatikan," katanya.

Program keagamaan lainnya, kata dia, Pemprov Jabar membuat program Magrib Mengaji. Jadi, dari pada main HP, anak-anak lebih baik mengaji di masjid. "Ada penyakit baru karena kecanduan main HP banyak yang ke rumah sakit jiwa. Ini, harus dilawan dengan mengarahkan anak memegang Alquran dan mencintainya," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement