Kamis 05 Dec 2019 20:07 WIB

18.330 Personel Amankan Natal dan Tahun Baru

Pengamanan Natal dan Tahun Baru itu agenda rutin tahunan yang perlu jadi perhatian.

Rep: Joko Suceno/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Supahriadi memimpin rakor Operasi Lilin Lodaya 2019
Foto: Dok Humas Polda Jabar
Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Supahriadi memimpin rakor Operasi Lilin Lodaya 2019

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 18.330 personel gabungan TNI-Polri akan diterjunkan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019. Selain itu sebanyak 9.229  personel pemerintah daerah dan mitra polisi turut dikerahkan membantu pengamanan.

"Pengamanan Natal dan Tahun Baru merupakan agenda rutin tahunan yang perlu menjadi perhatian kita bersama. Kegiatan ini diharapkan menjadi skala prioritas dalam pelaksanaan pengamanan operasi kemanusiaan," kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Rudy Supahriady.

Baca Juga

Kapolda mengungkapkan hal tersebut saat memimpin Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Lilin Lodaya 2019. Kegiatan ini dalam rangka pengamanan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Rapat digelar di Aula Moryono Mapolda Jabar, Kamis (5/12). Operasi Lilin Lodaya 2019 akan dilaksanakan selama 10 hari, mulai tanggal 23 Desember 2019 sampai dengan 1 Januari 2020. Hadir dalam rakor tersebut, Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi  Jabar dan sejumlah pejabat lainnya.

Kapolda mengatakan, melalui rakor ini diharapkan dapat memantapkan koordinasi, kerja sama, sinergitas dan soliditas jajaran Polda Jabar, TNI, Pemprov Jabar dan instansi terkait lainnya. Dengan koordinasi ini bisa melakukan penyamaan persepsi dan evaluasi atas pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya  tahun lalu. Sehingga pada tahun ini Operasi Lilin Lodaya dapat lebih disempurnakan guna mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan tertib.

Menurut Kapolda, pada 25 Desember 2019 akan dilaksanakan perayaan Natal dan 1 Januari 2020 perayaan Tahun Baru. Untuk menghadapi kegiatan tersebut, dia mengatakan, diperlukan antisipasi dan kewaspadaan terhadap berbagai kerawanan. Mulai dari kemacetan, kriminalitas, laka lantas, konflik sosial dan aksi terorisme pada pusat-pusat keramaian, hotel, tempat ibadah, dan lain-lain.

"Terkait hal itu diperlukan pengamanan yang maksimal dan buddy system dalam pelaksanaan tugas di lapangan," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement