Kamis 05 Dec 2019 18:02 WIB

Kertajati Jadi Pusat Penerbangan Umrah dan Haji

Pemusatan penerbangan umroh di Kertajati diharap ramaikan kembali bandara itu.

Sejumlah penumpang berada di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Senin (1/7/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah penumpang berada di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Senin (1/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan memusatkan penerbangan umroh dan haji wilayah Jawa Barat bagian Timur dan Jawa Tengah bagian Barat di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

“Nanti semua yang umroh dari Jawa Barat bagian Timur dan Jawa Tengah bagian Barat akan pakai Kertajati,” kata Menhub usai jumpa pers akhir tahun yang bertajuk Capaian Kinerja dan Rencana Kerja Kemenhub Mendukung Visi Indonesia Maju di Gedung Kemenhub Jakarta, Kamis (5/12).

Baca Juga

Dia menyebutkan nantinya Bandara Kertajati akan melayani penerbangan minimal satu hari satu penerbangan. “Jadi ada 400 orang, kira-kira ada 180.000 orang di sana tentu menyenangkan untuk mereka karena jaraknya dekat,” katanya.

Budi menambahkan secara khusus, Maskapai Garuda Indonesia sudah setuju dengan penerbangan haji dan umroh melalui Bandara Kertajati. Selain itu, Menhub akan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN untuk menyeimbangkan harga avtur sama dengan di Bandara Soekarno-Hatta.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya juga tengah mengajukan izin kepada Kementerian Agama terkait penerbangan haji dan umroh dari Bandara Kertajati.

“Secara khusus Garuda sudah setuju. Kita juga dapat harga avtur yang harganya sama dengan Soekarno-Hatta, tinggal besok saya minta izin Menteri Agama,” katanya.

Ia menuturkan rencana penerbangan haji dan umroh dari Bandara Kertajati agar bandara tersebut tidak kembali sepi dan melayani masyarakat secara masif. “Yang kita ingin lakukan ke depan adalah apa yang sudah kita bangun itu, bisa berguna lebih baik. Kalau sekarang kita ada masalah yang namanya Kertajati. Penumpang belum banyak,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya menjadikan Bandara Kertajati pusat untuk penerbangan domestik rute luar Pulau Jawa.

Sementara itu, Bandara Husein Sastranegara dikhususkan untuk pesawat baling-baling karena landasannya pendek, agak cekung dan banyak penduduk. Bandara Kertajati, Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Soekarno-Hatta akan saling mendukung sehingga setiap bandara tersebut dapat beroperasi secara efektif dan efisien serta optimal dalam mendukung perekonomian dan pariwata nasional.

"Melalui konsep multi-airport system maka lalu lintas penerbangan dan penumpang akan terdistribusi dengan baik, di mana keempat bandara tersebut saling mendukung satu sama lain," kata Awaluddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement