REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bus Rapid Transit Transmusi Palembang akan dijadikan sebagai anak perusahaan PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J). Anak perusahaan digenjot untuk mengoptimalkan integrasi LRT Sumsel dengan modifikasi rute-rute yang diterapkan pada 2020.
Direktur Operasional PT SP2J, Antoni Rais di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (5/12), mengatakan PT SP2J selaku BUMD Kota Palembang yang juga mengurusi sektor jaringan gas, rusunawa, dan properti harus memisahkan Transmusi agar tidak membebani APBD pascapenerapan rute baru.
"Sesuai petunjuk DPRD dan BPK agar Transmusi dikelola oleh perusahaan sendiri. Pada 2020 insya Allah jadi PT Transmusi Palembang Jaya dengan status anak perusahaan," ujar Antoni.
Menurut dia, rute bus dalam kota di bawah PT Transmusi Palembang Jaya akan mengalami perubahan terutama rute yang bersinggungan dengan jalur LRT, namun rute-rute lain kemungkinan tetap bertahan.
Namun secara umum operasional Transmusi tidak banyak berubah. Hanya saja PT SP2J tidak lagi menerima pendapatan langsung penuh dari bus tersebut.
"Nanti semua tagihan kembali ke pusat, baru nanti dibayar untuk jasa kami (PT SP2J)," tambahnya.
Meski jadi anak perusahaan, ia meyakinkan tarif Transmusi tidak mengalami perubahan. Yakni Rp 5.000 untuk lima rute yakni Alang-Alang Lebar - Ampera, Sako - PIM, Pusri - PS Mall, Plaju - PS Mall, dan GSJ - Karya Jaya.
Rute Bandara - Opi sudah dihapus karena tegak lurus dengan jalur LRT. Rute baru yang akan dibuka yakni Sekarno Hatta - Perumdam dan rute lainnya masih dalam kajian Kemenhub.
"Nanti juga ada bantuan 10 bus lagi dari Kemenhub," ujar Antoni.
Sementara itu waktu optimalisasi LRT dari Transmusi sudah dilakukan dengan penerapan tiket terusan yang skemanya dibuat oleh PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Palembang, Perum Damri, PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dan Dinas Perhubungan Sumatera Selatan.
Terdapat tiga kategori tarif pada tiket integrasi ini. Yakni umum, mahasiswa, dan pelajar. Khusus untuk mahasiswa dan pelajar ditetapkan tarif yang lebih murah dibandingkan kategori umum karena pemerintah ingin membudayakan penggunaan transportasi umum ke kalangan milenial.
Untuk tarif integrasi LRT-Damri, penumpang umum Rp 10 ribu, mahasiswa dan pelajar sebesar Rp 7.000. Tarif LRT-Trans Musi untuk kategori umum dan mahasiswa Rp 7.000, pelajar hanya sebesar Rp 5.000.
Sementara itu, jika penumpang menggunakan Damri-LRT-Trans Musi, besaran tarif yang harus dibayar untuk penumpang umum dan mahasiswa Rp 12 ribu, pelajar Rp 10 ribu.
Ia mengatakan untuk memaksimalkan program ini, bus Damri akan berhenti di Stasiun DJKA setiap 10 menit, dan untuk Transmusi akan berhenti di setiap stasiun LRT. Untuk LRT Palembang, tiket integrasi berlaku untuk rute Stasiun DJKA sampai Stasiun Asrama Haji dan sebaliknya.