Kamis 05 Dec 2019 16:05 WIB

Golkar Bahas Posisi Waketum di Munas

Soal jumlah waketum sepenuhnya diserahkan kepada Airlangga.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat acara Musyawarah Nasional ke-10 Partai Golkar, di Jakarta, Selasa (3/12).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat acara Musyawarah Nasional ke-10 Partai Golkar, di Jakarta, Selasa (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Azis Syamsuddin membenarkan adanya pembicaraan mengenai posisi wakil ketua umum (waketum) dalam musyawarah nasional (munas) ke-X DPP Partai Golkar. Hal tersebut tercantum dalam anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar.

"Hasilnya ada (posisi waketum)," ujar Azis di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (5/12).

Baca Juga

Terkait berapa dan siapa saja jumlah waketumnya Azis belum mau mengungkapkan. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada ketua umum sebagai formatur tunggal. "Banyak tidaknya, itu ketua umum (yang putuskan)," kata Azis.

Pada rapat paripurna semalam, disepakati bahwa Airlangga sebagai formatur tunggal kepengurusan Partai Golkar. Artinya mandat sepenuhnya dipegang oleh Airlangga.

"Bila diperlukan Pak Airlangga bisa membentuk (tim)," tuturnya.

Dalam pasal 12 AD/ART Partai Golkar tentang struktur dan kepengurusan terdapat posisi wakil ketua umum sekurang-kurangnya dijabat dua orang. Selain itu, terdapat juga posisi ketua harian dan ketua-ketua bidang.

Tensi dalam pembahasan AD ART sempat meninggi. Salah satu peserta sidang komisi A yang membahas AD/ART Maman Abdurrahman mengatakan hal tersebut wajar terjadi dinamika dalam forum.

"Biasa, masalah beberapa poin poin pasal-lah. Makanya nanti kita belum bisa bicara terlalu jauh, kita tunggu dulu hasil forum ini nanti kita update," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement