Kamis 05 Dec 2019 14:16 WIB

Disnakertrans Jabar Buka 1.318 Loker di Bursa Tenaga Kerja

Jumlah pengangguran di Jabar mencapai 1,9 juta orang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat akan mengadakan bursa kerja pada 11-12 Desember. Foto:Sejumlah pencari kerja mengamati pengumuman lowongan kerja saat kegiatan bursa kerja.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat akan mengadakan bursa kerja pada 11-12 Desember. Foto:Sejumlah pencari kerja mengamati pengumuman lowongan kerja saat kegiatan bursa kerja.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG---Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat akan mengadakan bursa kerja pada 11-12 Desember 2019 di kantor Disnakertrans Jabar Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung. Menurut Sekretaris Disnakertrans Jabar Agus E Hanafiah, sebanyak 1.318 lowongan kerja (Kerja) dari 30 perusahaan di Bandung Raya akan merekrut calon pegawainya.

Agus mengatakan, job fair atau bursa kerja merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran di Jawa Barat. Saat ini, jumlah pengangguran di Jabar mencapai 1,9 juta orang.

Baca Juga

"Kami bekerja sama dengan 30 perusahaan dengan sebelas bidang dan 119 posisi yang terbuka untuk lulusan SMP hingga sarjana usia 17-45 tahun," ujar Agus, dalam Jabar Punya Informasi (Japri) , Kamis (5/12).

Agus menjelaskan, kualifikasi yang banyak dibutuhkan mayoritas lulusan SMA. Dari 1.318 lowongan, 730 lowongan untuk lulusan SMA. Bursa kerja yang diselenggarakan Disnakertrans Jabar tahun ini, berbeda dengan bursa kerja sebelumnya.

"Karena ini proses transisi dari konvensional ke teknologi informasi, maka pelamar nanti tidak usah bawa map cukup handphone saja untuk menge scan barcode perusahaan yang dituju," katanya.

Selain bekerja di perusahaan yang ada di Bandung Raya, kata dia, dalam bursa kerja tersebut pun dibuka lowongan kerja untuk jadi pekerja migran ke Malaysia dan Polandia. Jumlahnya, mencapai 250 lowongan.

Selain itu, menurut Agus, pada bursa kerja tersebut pihaknya pun akan memantau proses pendaftaran hingga seleksi pelamar bahkan sampai kelulusan pelamar. Ini dilakukan, untuk menghapus stigma bursa kerja yang muaranya tidak jelas. Selama ini, pelamar sering berprasangka, lamaran yang mereka masukkan ke bursa kerja berujung tidak jelas.

"Ada kesepahaman dengan perusahaan, mari kita terbuka tentang proses perekrutan sistem seleksi, diselenggarkan, testing, pas pengumuman kita dikasi tahu, yang paling penting gimana transparansi bagi yang tidak lulus," kata dia.

Dengan demikian, kata dia, bursa kerja yang mereka selenggarakan benar-benar mengawinkan orang-orang yang memiliki kompetensi dengan perusahaan yang membutuhkan. Saat ini, jumlah angkatan kerja di Jabar mencapai 23,8 juta jiwa, sedangkan yang sudah memiliki pekerjaan sebanyak 21,9 juta jiwa. Sisanya, 1,9 juta jiwa merupakan pengangguran terbuka.

Jumlah tersebut, kata dia, nomor dua dari bawah untuk tingkat nasional karena memang Jabar jumlah penduduknya terbanyak di Indonesia dan arus migrasinya juga tinggi. Karena, Jabar menarik minat wisata dan juga lapangan kerjanya.

Disnakertrans Jabar, kata dia, punya strategi menyerang dan bertahan. Untuk menyerang, ia ciptakan calon tenaga kerja dengan balai pelatihan kerja mandiri hingga mengawinkan orang-orang yang memiliki kompetensi dengan perusahaan melalui job fair ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement