REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melakukan pengembangan dalam sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE). Selain pemasangan kamera di ruas jalan, polisi juga akan menggunakan bodycam dan E-TLE portable.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, bodycam nantinya akan dipasang pada tubuh anggota polisi lalu lintas (Polantas) yang bertugas di lapangan. Penggunaan kamera itu berfungsi sebagai kontrol institusi atas perilaku petugas dilapangan maupun masyarakat.
"Tujuannya anggota yang bertugas bisa dikontrol apa yang dilakukan. Interaksi dengan masyarakat akan terlihat, kalau (ada) anggota arogan akan terekam, demikian juga masyarakat yang arogan, bisa merubah perilaku anggota," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Kamis (5/12).
Gatot mengungkapkan, saat ini sudah ada 12 unit bodycam yang digunakan fitur-fitur unggulan seperti GPS, two way talk (komunikasi dua arah), dan panic button (tombol darurat). Ke depan, pihaknya akan menambah 100 unit kamera lagi.
Sementara itu, sambung Gatot, kamera E-TLE portable nantinya akan ditempatkan di sejumlah wilayah yang dianggap rawan pelanggaran lalu lintas yang belum terjangkau oleh kamera E-TLE. Kamera ini pun dapat diletakan di atas mobil dinas anggota polisi yang sedang bertugas di lapangan.
"Kita akan kembangkan E-TLE portable di kendaraan unit tertentu. E-TLE portable ini dapat ditempatkan di wilayah trouble spot dan black spot. Dengan demikian, akan kian mempersempit ruang pelanggaran lalu lintas serta menekan angka kecelakaan," jelas Gatot.
Adapun hal itu Gatot sampaikan dalam kegiatan Launching E-TLE Development Program, E-drives, aplikasi Satpam Mantap, dan aplikasi Help Renakta. Kegiatan yang berlangsung di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya itu dihadiri oleh Kapolri Jenderal Idham Azis dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika