TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Sebanyak 146 bangunan di kampung Singajaya, Cigadung, Jajaway, dan Burujul, Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, rusak akibat pergeseran tanah. Setidaknya, 436 Jiwa saat ini tidak bisa tenang karena khawatir pergeseran tanah semakin besar yang akan berdampak pada permukiman mereka.
AYO BACA : Penurunan Tanah di Bandung Raya Terjadi Sejak 1980-an
Camat Puspahiang Zalkaf mengatakan, jumlah bangunan itu terdiri dari 142 rumah dan 4 bangunan masjid mengalami retakan dinding bangunan. "Setelah hujan besar melanda wilayah kami, sehari berikutnya kami dapat laporan dari masyarakat banyak yang retak. Kejadiannya itu Senin kamarin," papar Zalkaf, Rabu (4/12/2019).
AYO BACA : Penurunan Tanah di Bandung Tercepat Sedunia
Hingga saat ini, kata Zalkaf, warga belum mengungsi karena retakan yang menimpa belum terlalu membahayakan. Dari penilaian, kerusakan masih dibawa 30 persen. Pergeseran tanah itu diperkirakan akibat tanah labil karena tanah yang dilanda kemarau panjang langsung diguyur hujan deras.
"Jadi mungkin karena kemarau lama, terus diguyur hujan deras jadi tanahnya labil, " paparnya.
Zalkaf pun mengimbau kepada maayarakat untuk selalu waspada jika turun hujan dengan intensitas tinggi.
AYO BACA : Pemkot Bandung Sebut 12 Kecamatan Krisis Air Tanah