Rabu 04 Dec 2019 09:10 WIB

Jakarta Siap Jadi Pusat Bisnis dan Riset Internasional

Jakarta bisa lebih maju dari pada Singapura asal dipersiapkan dari sekarang.

Ketua Pelaksana Kegiatan Kajian Kolaborasi Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Cianjur (Jabodetabekjur) yang juga Sekretaris Komisi I Dewan Riset Daerah (DRD Jakarta), Eman Sulaeman Nasim
Ketua Pelaksana Kegiatan Kajian Kolaborasi Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Cianjur (Jabodetabekjur) yang juga Sekretaris Komisi I Dewan Riset Daerah (DRD Jakarta), Eman Sulaeman Nasim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan masyarakat Provinsi DKI Jakarta siap melepas status ibu kota negara ke propinsi lain pada 2024 sesuai kebijakan Presiden Joko Widodo. Namun, Jakarta dinilai tetap akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan bisnis.

Ketua Pelaksana Kegiatan Kajian Kolaborasi Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Cianjur (Jabodetabekjur) yang juga Sekretaris Komisi I Dewan Riset Daerah (DRD Jakarta), Eman Sulaeman Nasim, mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi  Jakarta sudah lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah lainnya. Tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia warga Jakarta dan daerah sekitarnya juga relatif lebih baik.

"Ini berkat ketersediaan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kegiatan bisnis serta keberadaan lembaga pendidikan menengah dan tinggi yang berkualitas," ujar Eman di Jakarta.

Di masa depan, Jakarta dapat menjadi daerah yang mandiri. Jakarta pun, kata Eman, bisa menjadi pusat bisnis, pusat jasa keuangan, pusat perdagangan dan pusat riset kreatif serta inovatif berskala internasional. "Jakarta bisa lebih maju dari pada Singapura asal dipersiapkan dari sekarang," kata dia menegaskan.

Menurut Eman, Singapura memiliki infrastruktur yang baik tapi pangsa pasarnya sedikit. Jakarta selain memiliki infrastruktur, sudah dikenal masyarakat dunia, penduduknya saat ini mencapai 10,5 juta jiwa pada waktu malam.

Sedang pada waktu siang penduduknya mencapai 13 juta jiwa. "Itu pasar yang luar biasa yang akan mendukung Jakarta menjadi salah satu pusat ekonomi dan bisnis serta riset dunia,” ujar Eman.

Eman mengungkapkan semua itu usa menjadi pembicara di acara Fokus Group Discussion (FGD) yang bertemakan “Masa Depan Jakarta Pasca 2024”, di Sekretariat DRD Jakarta. Dosen Administrasi Bisnis Institut STIAMI ini menyampaikan, meski saat ini infrastruktur penunjang pertumbuhan ekonomi dan bisnis sudah tersedia, aparat pemerintah pusat dan pemda tetap harus terus menyediakan berbagai infrastruktur yang dirasa masih kurang.

Diperlukan pula upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mengarah dan mendukung Jakarta menjadi pusat bisnis, ekonomi dan riset di tingkat internasional. Salah satunya adalah penyediaan lembaga-lembaga pendidikan tinggi dan vokasi. "Pembangunan dan pengadaan angkutan massa tidak sebidang seperti MRT dan LRT juga harus dilanjutkan agar dapat menghubungan wilayah Jakarta dengan kantung-kantung permukiman di wilayah sekitarnya," ucap Eman.

Di bidang risetm Eman mengungkapkan, Jakarta sudah memiliki berbagai Lembaga penelitian seperti BPPT, LIPI, dan Lembaga Penelitian Biomolucular/Mikrobiologi Eijkman. Di Jakarta dan sekitarnya juga tersedia perguruan tinggi berkualitas bukan hanya di tingkat nasional juga internasional.

Sebut saja Universitas Indonesia atau UI yang berdasarkan hasil pemeringkatan lembaga internasional menempati peringkat 200 besar perguruan tinggi terbaik dunia. "Selain UI masih ada lembaga pendidikan tinggi swasta antara lain Universitas Bina Nusantara atau Binus yang juga amasuk perguruan tinggi terbaik dunia,” papar dosen mata kuliah Komunikasi Publik Politekik Keuangan Negara (PKN) STAN ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement