Selasa 03 Dec 2019 17:14 WIB

Jokowi Minta Ideologi Pancasila Disebarkan Lewat Medsos

Presiden menegaskan target utama pembumian ideologi Pancasila adalah anak muda.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan disaksikan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) Megawati Soekarnoputri saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan disaksikan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) Megawati Soekarnoputri saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

aREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar ideologi Pancasila disebarkan melalui berbagai platform media sosial. Sebab media sosial, kata dia, lebih banyak digunakan oleh seluruh anak muda Indonesia.

Pemerintah, kata dia, harus mengetahui media komunikasi yang tepat untuk menyebarkan ideologi Pancasila ke seluruh generasi muda.

Baca Juga

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/12).

"Kita harus ngerti, paham media komunikasi yang mereka gunakan itu apa. Semua harus ngerti ini. Juga harus ngerti kegiatan mereka apa. Konten yang mereka sukai apa. Harus teridentifikasi betul. Coba lihat lebih dalam lagi. Tokoh yang mereka ikuti itu siapa, influencer yang mereka ikuti siapa. Hati-hati di sini. Ini zaman sudah berubah," ujar Jokowi.

Presiden mengatakan, target utama pembumian ideologi Pancasila yakni generasi muda Indonesia yang jumlahnya hampir 48 persen dari jumlah penduduk.

Menurutnya, jika generasi muda Indonesia sudah tak mengenal ideologi Pancasila maka akan membahayakan negara. "Kalau ini tidak mengerti masalah ideologi, gak ngerti masalah Pancasila, berbahaya negeri ini," ucapnya.

Presiden mengatakan, ideologi dan nilai-nilai Pancasila yang disebarkan akan lebih menjangkau seluruh generasi muda jika dilakukan melalui media tepat. Menurut Jokowi, generasi muda saat ini tak hanya terpengaruh oleh didikan orang tua, guru ataupun dosen, maupun pimpinannya.

photo
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pidato saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Namun, generasi muda juga dapat menyerap berbagai informasi dan pengetahuan melalui berbagai media sosial seperti media komunikasi whatsapp, telegram line, televisi, youtube, dan bahkan media sosial seperti Instagram, Twitter, dan juga Facebook.

Karena itu, Jokowi meminta agar pemerintah dan juga BPIP dapat menyebarkan nilai-nilai dan ideologi Pancasila melalui media komunikasi tersebut.

"Ideologi Pancasila pun sekarang ini emang harus kita sebarkan kita banjiri narasi-narasi besarnya lewat barang-barang ini. Kalau kita tidak, akan kedahuluan oleh ideologi lain yang menggunakan barang-barang yang tadi saya sebut. Hati hati," ujar Jokowi.

Tak hanya melalui berbagai platform komunikasi yang ada saat ini, namun penyebaran ideologi Pancasila juga dapat dilakukan melalui berbagai hal yang diminati oleh generasi muda. Jokowi menyebut, terdapat tiga hal yang paling digemari oleh anak muda. Yaitu olahraga, musik, dan juga film.

"Ini media-media memang disukai anak-anak muda kita. Musik itu nomor dua, hati-hati setelah olah raga. Ketiga film. Gunakan tiga ini media yang paling disukai anak-anak muda kita," kata dia.

Dengan demikian, Jokowi berharap kementerian/lembaga dan BPIP dapat bekerja sama dengan pihak-pihak yang tepat untuk menyebarkan dan membumikan ideologi Pancasila.  Seperti para content creator, youtubers, selebgram, vlogger, selebtwit, dan lain-lain.  "Ini paling cepet lewat mereka-mereka ini. Media media inilah yang akan mempercepat dalam kita membumikan Pancasila," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement