Selasa 03 Dec 2019 16:35 WIB

Warga Tanam 36 Ribu Bakau di Pesisir Pesawaran

Penanaman mangrove mencegah abrasi pantai dan mitigasi bencana.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Nelayan dan warga tanam 36 ribu pohon mangrove di pesisir Desa Gebang, Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Selasa (3/12).
Foto: dok. Humas Pemprov Lampung
Nelayan dan warga tanam 36 ribu pohon mangrove di pesisir Desa Gebang, Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Selasa (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PESAWARAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyerahkan 36 ribu bibit mangrove kepada nelayan dan masyarakat di Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Selasa (3/12). Penanaman mangrove secara masif tersebut untuk mencegah terjadinya abrasi pantai dan mitigasi bencana.

Menurut Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Chusnunia, menanam mangrove masuk dalam program wisata pantai di daerah pesisir. Untuk itu, Pemprov Lampung mendorong dan menganggarkan ditentukannya lokasi prioritas penanaman mangrove di wilayah pesisir.

Baca Juga

"Kami dari provinsi akan anggarkan secara khusus kegiatan menanam mangrove. Beberapa titik yang menjadi prioritas di mana saja agar anggaran pemerintah juga secara spesifik bisa kita alokasikan untuk menanam mangrove di titik prioritas di Kabupaten Pesawaran," ujar Nunik, panggilan Chusnunia.

Kegiatan penyerahan bibit dan menanam mangrove tersebut juga dilakukan Nunik bersama nelayan dan masyarakat. Sebanyak 36 ribu pohon mangrove ditanam dengan melibatkan masyarakat setempat. Kawasan pesisir Desa Gebang, menjadi wilayah yang terus dilakukan penanaman mangrove, pascaaktivitas pembukaan tambak di pesisir membuat semakin terjadinya abrasi pantai.

Nunik, yang juga mantan bupati Lampung Timur, mengaku konsen dengan kegiatan bertema lingkungan, apalagi dalam hal menanam pohon mangrove di sepanjang wilayah pesisir. “Karena lingkungan itu sesuatu yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup kita bersama. Saya selalu kampanyekan bersama-sama menjaga lingkungan," ujarnya.

Keberadaan tanaman mangrove, untuk menjaga keberlangsungan ekosistem lingkungan darat dan laut. Adanya pohon mangrove dapat menjadikan tempat makan biota laut dan juga sebagai penangkal gelombang laut sebagai mitigasi bencana, sehingga dapat mencegah abrasi pantai.

Wagub menyatakan, lingkungan yang sehat merupakan warisan paling berharga untuk masa depan generasi bangsa. Apa yang kita tinggalkan warisan kepada anak cucu itu yang paling berharga adalah hak hidup atas lingkungan yang sehat.

Dia mengapresiasi semua pihak yang sudah bersama-sama mengurangi sampah dengan tidak menggunakan kemasan/peralatan makan satu kali pakai. Untuk itu, mantan anggota DPR-RI tersebut mengajak gerakan untuk bersama-sama berkolaborasi dalam memerangi sampah khususnya di laut Lampung.

Dalam memerangi sampah khususnya sampah plastik yang masih bertebaran di laut dan pantai, ia berharap siapapun harus bergandengan tangan menjaga lingkungan sekitar. Tidak saja di darat tetapi juga di laut, karena sampah merusak ekosistem laut dan pantai untuk kelangsungan hidup ikan-ikan dan biota lainnya.

Ketua DPD KNPI Kabupaten Pesawaran Matrohupi mengatakan, potensi wisata mangrove di Pesawaran sendiri perlu terurs mendapat perhatian dari Pemprov Lampung maupun Pemkab Pesawaran. Menurutnya, tanaman  mangrove yang telah tersebar selama ini, menjadi salah satu kebanggaan masyarakat sebagai daerah potensi wisata yang ada di Kabupaten Pesawaran.

"Terutama wisata mangrove di Desa Gebang patut menjadi kebanggan dan layak mendapatkan apresiasi dari pemerintah, ini semua tidak terlepas dari kekompakan masyarakatnya," ujar Matrohupi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement