Selasa 03 Dec 2019 14:15 WIB

Profil Singkat 9 Caketum Golkar

Munas Golkar dibuka hari ini dengan salah satu agenda memilih ketua umum.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Ilustrasi Partai Golkar
Foto: Republika
Ilustrasi Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar akan dibuka pada Selasa (3/12) malam ini. Salah satu agenda munas adalah pemilihan calon ketua umum Golkar. Ada sembilan kader Golkar yang mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Ketua Umum Golkar.

Airlangga Hartarto

Baca Juga

photo
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menyerahkan berkas pendaftaran calon ketua umum (caketum) Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/12).

Airlangga merupakan Ketua Umum Pejawat Golkar. Ia menjabat ketua umum sejak tahun 2017, menggantikan Setya Novanto yang tersandung kasus Korupsi KTP El. Ia sudah beberapa kali mengikuti munas, misalnya pada tahun 2014, 2016 dan 2017.

Saat ini, Airlangga menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Sebelumnya, ia menjadi Menteri Perindustrian. Di Golkar, pria 57 tahun ini pernah menjadi Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Golkar 2004 - 2009. Lalu, kepengurusan periode 2009- 2014, ia tercatat sebagai Ketua DPP Partai Golkar..

Di kontestasi Munas 2019 ini, Airlangga digadang-gadang menjadi salah satu calon terkuat. Kubunya bahkan mengklaim sudah mengantungi 90 persen suara.

Bambang Soesatyo

photo
Wakil Koordinator Bidang (Wakorbid) Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo tiba untuk menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon ketua umum (caketum) Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Bambang Soesatyo semula berkarier sebagai wartawan dan direktur sebuah perusahaan.  Pada 2008, pria yang kerap disapa Bamsoet ini masuk Partai Golkar dan dipercaya menjabat Wakil Bendahara Umum DPP. Di Pemilu 2009, Bamsoet lolos ke parlemen lewat Dapil Jawa Tengah VII. Dia lalu menjadi anggota Komisi III dan Badan Anggaran.

Karir politik Bamsoet terbilang cemerlang. Ia menduduki Kursi Ketua DPR RI pada 2018, menggantikan Setya Novanto yang terlibat kasus Korupsi KTP-el. Lalu, di periode 2019-2024, Bamsoet dipilih menjadi Ketua MPR RI.

Bamsoet disebut sebut menjadi penantang terkuat bagi Airlangga di Munas 2019. Terlebih, saat Kubu Airlangga menyebut dirinya mengkhianati kesepakatan untuk tak maju di Munas setelah dipilih sebagai Ketua MPR RI.

Indra Bambang Utoyo

photo
Caketum Golkar Indra Bambang Utoyo resmi mengumpulkan formulir pendaftaran sebagai caketum ke DPP Golkar, Jakarta, Senin (2/12).

Indra merupakan tokoh senior di Golkar. Pria 65 tahun ini tidak bisa dibilang baru di partai beringin. Ia telah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Golkar sejak 1987 hingga 1998. Di kepengurusan DPP Golkar, Indra pernah menjadi Ketua DPP dari tahun 2009 - 2014.

Di Munas 2019 ini, Indra menjadi salah satu bakal calon yang cukup keras menentang syatat melalui dukungan tertulis yang diusulkan kubu Airlangga. Ia mendorong agar pemilihan Ketua Umum tertutup melalui pemungutan suara langsung

Ridwan Hisjam

photo
Wasekjen Partai Golkar Ridwan Hisjam.

Ridwan pernah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. Ia menjadi yang paling pertama resmi mendaftar sebagai Bakal Calon Ketua Umun Golkar.

Ridwan Hisjam menyatakan akan berusaha menjaga dan meningkatkan solidaritas internal agar Partai Golkar meraih kesuksesan di Pemilu 2024 mendatang. Ia mengklaim akan menyatukan berbagai potensi di Golkar dan generasi milenial lewat jejaring nasional dan global yang unggul bersama pemerintah.

Agun Gunandjar

photo
Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR Agun Gunandjar Sudarsa.

Agun juga merupakan salah satu orang lama di Golkar. Ia terpilih menjadi anggtoa DPR RI pada 1997 sampai 2019 di bawah panji partai beringin. Di Golkar, ia aktif di berbagai organisasi sayapmidalnya SOKSI, FKPPI, dan AMPG. Sementara di kepengurusan Golkar sendiri, ia pernah duduk Departemen Hukum dan HAM

Saat menjadi anggota DPR, ia duduk di Komisi II dan III. Dia juga tercatat sebagai Ketua Komisi II. Pasca Pilpres 2014, Agun memilih ikut berseberangan dengan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie. Ia lebih memilih hadir pada Munas Golkar di Ancol, Jakarta,yang digelar Agung Laksono.

Agun Gunandjar didaulat menjadi wakil ketua umum Golkar munas Ancol dan didiberi amanat untuk menjadi Ketua Fraksi di MPR. Namun, tugas dari pengurus Golkar Munas Jakarta itu belum sempat dilaksanakan karena Mahkamah Agung (MA) membatalkan Munas Jakarta dan mengesahkan Munas Bali dengan ketua umum Aburizal Bakrie.

Muhammad Ali Yahya

Ali Yahya juga menjadi salah satu orang yang paling awal mendaftar sebagai calon ketua umum Golkar. Ia mengaku ingin meningkatkan menyatukan potensi Golkar dan generasi milenial melalui jejaring nasional dan global yang unggul. 

Di Golkar, Ali bisa dibilang tak terlalu menonjol. Namun, Ali mematok target Golkar bisa menjadi pemenang Pemilu 2024. Di samping itu, ia juga ingin Partai Golkar ingin menang di Pilkada 2020, untuk menuju Golkar Sejahtera 2045.

Ahmad Anama

photo
Calon Ketua Umum Golkar Ahmad Anama membawa serta sejumlah tokoh pahlawan super saat mengumpulkan formulir pendaftaran di DPP Partai Golkar, Senin (2/12).

Anama merupakan kader yang terbilang muda. Meski tak menjadi pengurus di DPP, pria 41 tahun inimengaku memiliki pengalaman di organisasi sayap dan badan Partai Golkar sejak 2004. Saat ini, dia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum SOKSI dan Ketua PP AMPG. Dia menganggap pengalaman itu memenuhi syarat administratif calon ketua umum.

Sebelum aktif di Golkar, Anama mengaku sudah bergelut di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia. Dia juga mengaku sudah berkonsultasi dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Derek Loupatty

Derek cukup percaya diri tampil sebagai kompetitor pada Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pendekatan kedaerahan, menjadi salahs atu modal yang ia miliki untuk menjadi penantang kader Partai lainnya. Ia mengaku sudah mendekati DPD Golkar di Wilahah Indonesia Timur. Derek juga mengaku aktif di sejumlah organisasi sayap Golkar. Ia permah aktif di SOKSI, dan menjadi Waketum PP AMPG.

Aris Mandji

Mandji adalah kader terakhir yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon ketua umum. Meski tak terlalu diunggulkan,  Mandji mengaku, sudah mengantongi 30% dukungan dari seluruh DPD I dan DPD II. Khususnya, dari kawasan Indonesia Timur. Dirinya juga bertekad tidak akan mengundurkan diri dari pencalonan.

photo
Perebutan Kursi Nomor 1 Golkar

Setelah formulir dikumpulkan, Komite akan melakukan nama-nama bakal calon yang lolos seleksi administratif. Setelah itu, baru di dalam Munas dengan agenda pemilihan, para calon ini diharuskan menyerahkan surat dukungan sebesar 30 persen.

"Berdasarkan AD/ART, syarat menjadi calon ketua umum harus didukung 30 persen surat tertulis. Kapan itu? ada di dalam munas kita," kata Kata Ketua Komite Pemilihan, Maman Abdurrahman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement