Selasa 03 Dec 2019 09:16 WIB

Wisatawan Asal Malaysia Dominasi Kunjungan ke Jatim

Wisatawan Malaysia berkontribusi sebesar 26,76 persen terhadap kunjungan di Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Wisatawan memadati kawasan pasir berbisik Gunung Bromo, Probolinggo, Jatim.
Foto: Antara
Wisatawan memadati kawasan pasir berbisik Gunung Bromo, Probolinggo, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistika (BPS) Jatim mencatat kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda pada Oktober 2019 naik 2,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah kunjungan naik dari 20.719 kunjungan menjadi 21.152 kunjungan.

"Dibandingkan bulan yang sama tahun 2018, jumlah Wisman yang datang ke Jawa Timur memang masih mengalami penurunan sebesar 18,45 persen. Yaitu dari 25.938 kunjungan," kata Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono dikonfirmasi Rabu (3/12).

Baca Juga

Secara kumulatif, lanjut Teguh, selama Januari-Oktober 2019, jumlah Wisman yang berkunjung ke Jatim mengalami penurunan sebesar 21,75 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Yaitu dari 263.928 kunjungan menjadi 206.524 kunjungan.

Teguh melanjutkan, sepuluh negara asal Wisman yang mendominasi kunjungan ke Provinsi Jawa Timur pada Oktober 2019 yaitu dari Malaysia, Singapura, China, Taiwan, Thailand, India, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Wisatawan mancanegara dari 10 negara utama tersebut mencakup 66,74 persen dari total kedatangan Wisman ke Jawa Timur pada Oktober 2019.

Dari 10 negara tersebut, lanjut Teguh, Wisman berkebangsaan Malaysia menempati posisi tertinggi. Yaitu dengan kontribusi sebesar 26,76 persen. Kemudian diikuti Singapura di posisi kedua dan Tiongkok di posisi ketiga berturut-turut mencapai 11,17 persen dan 10,80 persen.

Kunjungan Wisman dari sepuluh negara utama selama Januari-Oktober 2019, justru mengalami kenaikan sebesar 27,05 persen. Yaitu dari 108.635 kunjungan menjadi 138.017 kunjungan. Kunjungan Wisman berkebangsaan Malaysia tetap yang terbanyak pada periode tersebut, yakni sebesar 58.239 kunjungan.

"Kemudian disusul dari Singapura sebanyak 22.266 kunjungan, dan China sebanyak 20.037 kunjungan," ujar Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement